Gianyar, Purna Warta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyoroti tantangan kemacetan yang mungkin dihadapi menjelang World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali.
Dalam upaya memastikan kelancaran acara tersebut, Sandiaga berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kepolisian, Pemerintah Daerah, dan instansi terkait, untuk mengantisipasi kemacetan dan menangani pengaturan lalu lintas secara khusus.
Sandiaga juga menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menekankan pentingnya kelancaran arus lalu lintas selama acara berlangsung. Hal ini menjadi prioritas bagi panitia nasional dalam memaksimalkan pengalaman bagi para peserta WWF.
Dengan perkiraan jumlah peserta mencapai 50 ribu orang, melampaui ekspektasi awal, Bali berusaha mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.
Beberapa lokasi telah disiapkan untuk kunjungan lapangan, termasuk Museum Air di Tabanan, Jatiluwih UNESCO World Heritage Site, Danau Batur Kintamani, dan Ubud, dengan harapan memberikan pengalaman yang berkesan bagi para delegasi.
Acara pembukaan WWF akan dimulai dengan prosesi melukat atau Balinese Water Purification Ceremony, diikuti oleh serangkaian acara termasuk Opening Ceremony, High-Level Meeting, interface meetings, dan pembukaan Fair and Expo di sejumlah lokasi di Bali.
Sesi proses politik, tematik, dan regional akan berlangsung selama beberapa hari, sementara high-level meeting dan ministerial meeting direncanakan berlangsung selama dua hari.
Acara juga akan dimeriahkan dengan Cultural Night (Farewell) di Taman Bhagawan yang akan menampilkan kekayaan budaya Indonesia.
Penutupan acara pada 25 Mei 2024 menandai akhir dari WWF ke-10, yang diharapkan menjadi tonggak penting dalam upaya global untuk menjaga dan mengelola sumber daya air dunia.