Ribuan Lansia Meriahkan CFD Bundaran HI, Peringati Hari Angklung Sedunia

Jakarta, Purna Warta – Ribuan orang lanjut usia (lansia) memeriahkan suasana Car Free Day (CFD) di Bundaran HI, Jakarta Pusat, dalam rangka memperingati Hari Angklung Sedunia. Mereka tampil membawakan sejumlah lagu di hadapan para pengunjung CFD yang sedang berolahraga.

Dari pantauan detikcom di lokasi pada Minggu (16/11/2025), para lansia yang kompak mengenakan kaus berwarna pink tersebut menggelar penampilan mereka di dekat Halte Transjakarta Bundaran HI. Kehadiran para lansia pemain angklung ini sukses membuat suasana CFD menjadi meriah.

Seluruh lansia yang tampil, yang berasal dari Grup Angklung Ceria, masing-masing membawa satu angklung dan dipandu oleh tiga dirijen di atas panggung.

Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, yang juga dikenal sebagai Si Doel, turut hadir dan sempat ikut memainkan angklung dalam satu lagu.

Rano Karno mengungkapkan bahwa Grup Angklung Ceria awalnya hanya meminta izin tampil di CFD dengan 300 personel, namun akhirnya mereka menampilkan 1.003 personel. Dalam sambutannya di depan penampil, Rano menyampaikan:

“Artinya ibu-ibu sekalian mari kita bahagia, hari ini kita menunjukkan Jakarta bahwa kita menjaga Jakarta. Olahraga, kesenian bagian dari menjaga ibu kota kita. Alhamdulillah Jakarta indeks kota globalnya meningkat dari 74 jadi naik ke 71.”

Dia menambahkan, perayaan Hari Angklung Sedunia di Jakarta tahun ini sangat semarak dan tersebar di beberapa titik.

“Di dunia lain merayakan Hari Angklung, masa kita tuan rumah angklung tidak merayakannya? Nah jadi hari ini ibu-ibu ada lima titik semua kegiatan angklung, tapi memang tersebar. Ada di Kota Tua, GBK artinya inilah keramaian kita. Mudah-mudahan permainan kita menarik, kalau bagus tahun baru bisa main di sini.”

Perwakilan Panitia, Kusuma, menjelaskan bahwa acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Angklung Sedunia ke-15 sekaligus Hari Kesehatan Nasional. Acara ini melibatkan 1.000 peserta pemain angklung dan 50 penari.

“Acara ini akan melibatkan 1.000 peserta pemain angklung dan 50 penari. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengapresiasi serta melestarikan budaya angklung melalui musik dan tari, sekaligus menunjukkan kemampuan dan kreativitas para lansia dalam berkesenian.”

Kusuma berharap agenda ini dapat memberikan kesempatan bagi para lansia untuk melestarikan budaya dan menjadi lebih berdaya. Ia juga menyampaikan pesan penting tentang angklung bagi komunitas lansia:

“Mengampanyekan angklung sebagai alat musik yang menggembirakan dan menyehatkan bagi komunitas lansia untuk mendukung terwujudnya ‘Jakarta Ramah Lansia’, serta menambah nuansa hiburan dalam peringatan Hari Angklung Sedunia dengan sentuhan dinamis khas para lansia,”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *