Jakarta, Purna Warta – Cawagub Jakarta nomor urut 3, Rano Karno, mengunjungi Pesta Literasi yang digelar di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat. Rano menekankan pentingnya acara seperti ini untuk mendorong Jakarta menjadi kota global.
Baca juga: Berkas Naturalisasi Kevin Diks Segera Diproses Kemenpora
“Acara ini memang diadakan setiap dua tahun sekali, meskipun kemarin terhambat pandemi sehingga pelaksanaannya terasa lebih berat. Tapi saya melihat antusiasme audiens sudah cukup baik, dengan jumlah pengunjung hampir mencapai 15 ribu. Makanya tadi saya tanya, target pengunjungnya berapa,” ujar Rano Karno di TIM, Sabtu (19/10/2024).
Menurut Rano, Jakarta sangat membutuhkan acara seperti Pesta Literasi ini untuk mencapai status kota global. “Salah satu syarat menjadi kota global adalah memiliki budaya yang dikelola dan disajikan dengan baik. Jika kebudayaan tidak dikelola, maka sulit bagi Jakarta untuk mendapat pengakuan sebagai kota global dunia,” tambahnya.
Rano juga menjelaskan bahwa festival tersebut menampilkan beragam karya seperti lukisan, instalasi seni, dan foto. Setelah berkeliling, ia mengungkapkan ketertarikannya pada pameran hasil potret, terutama yang dihasilkan oleh anak-anak SD.
“Tentu kita semua punya selera berbeda, tapi saya pribadi lebih suka karya foto, terutama yang diambil oleh anak-anak SD. Saya kagum, kualitas fotonya luar biasa. Saya sampai bertanya apakah pose-pose ini diatur atau diambil secara spontan. Dari komposisi dan angle, terlihat bahwa anak-anak kita memiliki talenta yang besar di bidang ini,” ujarnya.
Lebih jauh, Rano menyatakan bahwa Pesta Literasi ini akan semakin baik jika lebih banyak negara luar yang terlibat. Ia berpendapat bahwa acara seperti ini bisa menjadi cara untuk memperkenalkan Jakarta sebagai kota global.
“Saat ini festival ini sudah terjadwal setiap dua tahun sekali, tetapi saya rasa kita bisa memperkuat pesertanya. Saat ini baru ada 4 negara yang ikut serta, tapi kita bisa mengundang hingga 20 negara. Dengan mereka datang ke sini, nama Jakarta akan semakin dikenal sebagai kota global,” kata Rano Karno.
Baca juga: Projo Akan Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran
“Percuma kalau kita membuat acara seperti ini tapi tidak dilihat oleh dunia luar. Itu salah satu kelemahan kita, jadi secara perlahan kita harus memperbaiki. TIM ini baru selesai direvitalisasi, tentu masih ada tantangan yang perlu dibenahi bersama,” tutupnya.