Jakarta, Purna Warta – Layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) berbasis teknologi Near Field Communication (NFC), yang dikenal dengan nama QRIS Tap, telah menunjukkan performa impresif sejak diluncurkan bulan lalu. Hingga pertengahan April 2025, jumlah pengguna layanan ini telah mencapai 20,8 juta dengan nilai transaksi mencapai Rp 3,2 miliar.
Baca juga: Pemkot Semarang Dorong Sekolah Swasta Serahkan Ijazah Siswa yang Tertahan
“Posisinya sampai 16 April kita lihat merchant capai 1,44 juta yang menggunakan, volume transaksi telah mencapai 42,9 juta, dengan nominal Rp 3,24 miliar, usernya itu 20,8 juta, baru satu bulan ini,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta, dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang digelar secara virtual, Rabu (23/4/2025).
Filianingsih atau yang akrab disapa Fili menyampaikan keyakinannya bahwa QRIS Tap akan terus dikembangkan dan diintegrasikan ke berbagai moda transportasi, termasuk MRT, LRT, dan KRL.
Selain itu, ia juga memaparkan perkembangan transaksi QRIS secara keseluruhan selama triwulan I tahun 2025. Volume transaksi tercatat sebanyak 2,6 miliar dengan jumlah transaksi mencapai 56,3 juta kali.
Baca juga: Gereja Katedral Jakarta Gelar Misa Arwah untuk Paus Fransiskus Hari Kamis
“Nominal (dari transaksi QRIS) Rp 262,1 triliun, dan merchant kebanyakan dari UMKM mencapai 38,1 juta,” imbuhnya.
Layanan QRIS saat ini telah digunakan di sejumlah negara seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand. Ke depannya, Bank Indonesia menargetkan perluasan layanan QRIS ke negara-negara lain seperti Jepang, India, Korea Selatan, Tiongkok, dan Saudi Arabia.