Puan Peringatkan Pemerintah Terkait Mpox, Jangan Sampai Jadi Pandemi

Puan mpox

Jakarta, Purna Warta –  Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menemukan kasus baru suspek Monkeypox atau Mpox di beberapa wilayah. Menyikapi hal ini, Ketua DPR RI, Puan Maharani, mendesak pemerintah untuk segera memperkuat jaring pengaman layanan kesehatan dengan langkah-langkah yang komprehensif dan terkoordinasi.

Baca juga: Penjualan Tiket MotoGP Mandalika Menurun Imbas Tiket Pesawat Mahal 

Menurutnya, edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat harus menjadi prioritas utama agar mereka memahami risiko serta cara pencegahan penyakit ini.

“Mpox merupakan penyakit serius yang harus segera ditangani. Oleh karena itu, diperlukan terobosan untuk mencegah agar penyakit ini tidak berkembang menjadi gelombang pandemi baru,” ujar Puan pada Kamis (5/9/2024).

Ia menegaskan bahwa kesehatan masyarakat Indonesia harus dilindungi dari ancaman penyakit ini.

Puan juga menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap kasus suspek baru Mpox. Ia meminta agar seluruh infrastruktur kesehatan siap menghadapi kemungkinan lonjakan kasus.

“Tenaga medis harus memahami SOP yang berlaku jika ditemukan kasus suspek Mpox, dan fasilitas kesehatan harus siap dari segi infrastruktur,” jelasnya.

Puan mengingatkan bahwa pencegahan penyebaran Mpox harus menjadi prioritas. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan situasi ini sebagai ‘kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia’. Untuk itu, langkah-langkah pencegahan seperti skrining di pintu masuk wilayah Indonesia dan vaksinasi bagi kelompok rentan harus diambil dengan tepat.

Ia juga mengimbau masyarakat yang mengalami gejala Mpox untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Jika dinyatakan sebagai suspek, pasien harus melakukan isolasi mandiri hingga gejalanya mereda.

“Isolasi mandiri merupakan langkah penting dalam mengurangi risiko penyebaran penyakit, tetapi edukasi mengenai kapan dan bagaimana melakukannya harus lebih intensif,” tambahnya.

Lebih lanjut, Puan meminta agar pengawasan terhadap kasus yang ada dan penerapan protokol kesehatan diperketat. Koordinasi antara dinas kesehatan, puskesmas, dan rumah sakit juga harus diperkuat untuk memastikan respons yang cepat dan efektif.

“Sistem pelaporan yang cepat dan pengembangan vaksin atau terapi yang efektif jika tersedia, juga harus menjadi prioritas untuk mencegah penyebaran lebih lanjut,” tutup Puan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *