Jakarta, Purnawarta – Tragedi Kanjuruhan memicu kesedihan yang mendalam di kalangan pecinta sepak bola tanah air. Imbas dari tragedi itu tak hanya dirasakan oleh Liga 1 sebagai Liga yang dihuni oleh klub-klub besar di Indonesia.
Pasalnya, penyelenggara Liga Indonesia, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru sepakat untuk juga menghentikan Liga 2.
“PSSI dan PT LIB menunda gelaran lanjutan Liga 1 dan Liga 2 itu selama satu pekan, tetapi tetap juga menunggu hasil keputusan dari pihak pemerintah,” kata Yunus selaku Sekjen PSSI dikutip dari detikSport, Senin (3/10/2022).
“Kalau pun juga memang harus diperpanjang untuk penundaannya, kami semua menyerahkan kepada pihak pemerintah untuk penundaan tersebut,” lanjutnya.
Seperti diketahui, PSSI sebelumnya menegaskan bahwa mengenai kompetisi hanya Liga 1. Sementara mengenai kompetisi lain, seperti Liga 2 dan Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 dipastikan tetap jalan.
Keputusan itu diambil PSSI usai Tragedi Kanjuruhan. Setelah sebanyak 125 orang menjadi korban jiwa atas kerusuhan suporter. Di mana tragedi terjadi usai laga Arema vs Persebaya yang berakhir 2-3 untuk kekalahan Singo Edan.
Suporter tuan rumah yang kecewa kemudian memasuki lapangan untuk memprotes pemain. Aksi suporter, menurut kesaksian beberapa suporter, ditanggapi aparat dengan brutal. Pendukung yang masuk dipukul mundur, dengan puncaknya ditembaki gas air mata.
Bahkan tragedi tersebut mendapat peringatan khusus dari Presiden Joko Widodo agar dievaluasi oleh seluruh pihak terkait. Tak sampai di situ, kabarnya Mahfud MD juga telah ditunjuk untuk memimpin Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).