Jakarta, Purna Warta – Presiden Joko Widodo menentang dengan keras pernyataan Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel, yang menolak two-state solution atau solusi dua negara dalam isu Israel dan Palestina. Jokowi berpendapat pernyataan semacam ini tidak bisa diterima.
“Saya menentang keras pernyataan Perdana Menteri Israel Netanyahu mengenai tidak adanya masa depan bagi two-state solution. Solusi dua negara. Pernyataan ini sama sekali tidak dapat diterima,” kata Jokowi dalam keterangan persnya yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (26/1/2024).
Jokowi juga mengutuk keras serangan Israel ke kamp pengungsi di Khan Younis, Gaza, Palestina. Jokowi mengatakan serangan-serangan Israel sudah menjadi pelanggaran hukum internasional.
“Dan saya juga mengutuk keras serangan terhadap kamp pengungsi Khan Younis di Gaza yang telah memakan korban jiwa, dan luka-luka. Sudah terlalu panjang daftar pelanggaran hukum internasional yang dilakukan oleh Israel,” ujarnya.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak berdirinya negara Palestina. Sikap Netanyahu itu disampaikan pada Sabtu (20/1). Netanyahu menentang tekanan dari AS dan negara lain terhadap pemerintahannya untuk berkomitmen terhadap negara Palestina di masa depan.
“Dalam percakapannya dengan Presiden Biden, Perdana Menteri Netanyahu menegaskan kembali kebijakannya bahwa setelah Hamas dihancurkan, Israel harus mempertahankan kendali keamanan atas Gaza untuk memastikan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel, sebuah persyaratan yang harus dipenuhi, bertentangan dengan tuntutan kedaulatan Palestina,” demikian keterangan dari kantor PM Israel seperti dilansir BBC.
Lewat X, Netanyahu juga mengatakan Israel harus mempertahankan ‘kendali keamanan atas seluruh wilayah barat Yordania’. Wilayah itu artinya mencakup Tepi Barat yang diduduki Israel.
Netanyahu secara keseluruhan menolak eksistensi negara Palestina dan mengklaim semua wilayah Palestina merupakan bagian dari kekuasaan Israel.