Jakarta, Purnawarta – Istilah cawe-cawe digunakan oleh Presiden Joko Widodo dalam dunia perpolitikan yang berarti ikut-ikutan. Jokowi mengaku bahwa dirinya akan ikut-ikutan demi kepentingan negara dan bangsa Indonesia.
Hal ini disampaikan Jokowi saat bertemu para pemimpin redaksi media massa di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (29/5/2023). Awalnya, Jokowi membahas soal momentum negara dalam 13 tahun kedepan, sehingga dibutuhkan pemimpin agar Indonesia tumbuh positif.
“Kemudian dikaitkan lah dengan soal capres. Tadi (Jokowi) mengatakan begini ‘pemimpin di tahun 2024-2029 dan 2034 itu sangat krusial. Untuk mewujudkan 13 tahun’,” kata GM News and Curent Affairs Kompas TV Yogi Nugraha usai pertemuan, Senin.
“Salah satu yang disebut oleh Pak Jokowi adalah bagaimana memastikan perkembangan ekosistem mobil listrik. Dia menyebutkan EV, electric vehicle. Jadi ini harus serius. Kata presiden, kalau kita konsisten, 2027 ini Indonesia sudah beres semua,” sambungnya.
Yogi menuturkan para pemimpin redaksi pun menanyakan siapa sosok calon presiden yang akan didukung Jokowi pada Pilpres 2024. Dalam kesempatan itu, Jokowi menegaskan akan cawe-cawe dalam momentum 13 tahun sebuah negara.
“(Jawab Jokowi) “ya saya untuk hal ini, ( untuk 13 tahun momentum) saya harus cawe cawe. Karena untuk kepentingan negara. Kira-kira begitulah. Harus cawe-cawe harus ikut untuk tingkat nasional,” ujarnya.
Kendati begitu, Jokowi menegaskan dia tak akan menyalahgunakan kekuasannya sebagai presiden. Dia akan memakai cara berpolitik yang baik.
“Saya punya cara cawe-cawe dan saya tahu persis bagaimana cara berpolitik yang baik,” ucap Yogi menirukan ucapan Jokowi.
Hal yang sama juga disampaikan Pemimpin Redaksi TvOne, Karni Ilyas. Menurut dia, Jokowi menyebut cawe-cawe tidak melanggar undang-undang.
Presiden Jokowi juga sempat menyinggung bahwa cawe-cawe tersebut adalah untuk negara dan tidak ada tujuan pribadi.