Jakarta, Purna Warta – Presiden Prabowo Subianto mengajak semua pihak dari kalangan swasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia. Partisipasi ini dapat diwujudkan melalui kerja sama dan investasi di berbagai proyek yang sedang dikembangkan di tanah air.
Baca juga: Revisi UU TNI: Prajurit Aktif Tetap Dilarang Berbisnis dan Berpolitik, Kecuali 14 Posisi ini
Prabowo menegaskan bahwa Indonesia merupakan negara yang terbuka bagi berbagai bentuk kerja sama yang saling menguntungkan.
“Saya mendukung segala upaya, segala inisiatif, segala inovasi dari semua pihak kalangan swasta, baik dari kawan-kawan dari luar negeri, dari dalam negeri, silakan. Indonesia terbuka! Indonesia butuh partisipasi, butuh investasi, butuh kerja sama yang baik, yang saling menguntungkan,” ujar Prabowo saat meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Jawa Tengah dalam siaran virtual, Kamis (20/3/2025).
Sebagai contoh, pemerintah China telah memiliki proyek di KEK Batang dengan konsep Twin Countries Twin Parks, di mana pengusaha China berinvestasi dan mengembangkan kawasan industri di KEK Batang. Prabowo menyebutkan bahwa proyek ini bisa berjalan setelah dirinya mengadakan pertemuan langsung dengan Presiden China, Xi Jinping.
“Saya telah mendapatkan, melalui pertemuan saya langsung beberapa kali dengan Presiden Xi Jinping dari Tiongkok semuanya adalah untuk meningkatkan kerja sama antara Tiongkok dengan Indonesia,” jelasnya.
Lebih lanjut, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia di bawah kepemimpinannya memiliki pendekatan khusus dalam politik luar negeri, yaitu menjunjung prinsip persahabatan dengan semua negara.
“Saya tegaskan bahwa pemerintahan yg saya pimpin kami memiliki suatu pandangan, suatu politik yaitu politik bersahabat dengan semua negara,” katanya.
Baca juga: DPR Minta Panglima TNI Perintahkan Prajurit Aktif di Luar 14 Institusi ini Mundur
Ia juga menekankan pentingnya membangun hubungan baik dengan semua pihak demi masa depan yang lebih cerah bagi Indonesia.
“Kita ingin menjadi the good neighbour, the good neighbour policy, 1000 kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak, Indonesia tegas dalam hal ini, dan ini yg membawa kita ke arah masa depan yg lebih baik,” tambahnya.