PP Fatayat NU Beri Sanksi Anggotanya yang Bertemu Presiden Israel 

PP Fatayat NU sanksi

Jakarta, Purna Warta – Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (PP Fatayat NU) menyayangkan kehadiran dua pengurusnya dalam pertemuan dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Atas tindakan tersebut, PP Fatayat NU menjatuhkan sanksi kepada kedua anggotanya.

“PP Fatayat NU sangat menyesalkan pertemuan yang dilakukan oleh lima aktivis muda NU dengan Presiden Israel, yang melibatkan dua pengurus PP Fatayat NU, yaitu Izza Annafisatud Daniyah dan Nurul Bahrul Ulum,” ujar Ketua Umum PP Fatayat NU, Margaret Aliyatul Maimunah, seperti yang dikutip dari situs resmi NU pada Selasa (16/7/2024).

Dua anggota yang terlibat dalam kunjungan ke Israel tersebut menjabat sebagai Wakil Koordinator Bidang Kesehatan dan Lingkungan Hidup serta Wakil Koordinator Bidang Media Informasi dan Litbang Fatayat NU. PP Fatayat NU akan segera memberikan sanksi organisasi kepada kedua anggotanya itu.

“PP Fatayat NU akan melakukan penelusuran lebih lanjut terkait kasus ini dan akan memberikan sanksi organisasi kepada yang bersangkutan. Meskipun ini merupakan agenda personal, tindakan tersebut telah memberikan dampak negatif yang sangat luas bagi organisasi NU (termasuk Fatayat) dan masyarakat Indonesia,” jelas Margaret.

Margaret menegaskan bahwa lawatan dua anggotanya ke Israel tidak ada kaitannya dengan organisasi. Ia menyebutkan bahwa keberangkatan mereka adalah kegiatan individu semata.

“Partisipasi dua orang tersebut dalam program Dialog Antaragama di Israel yang berujung pada pertemuan dengan Presiden Israel adalah murni kegiatan personal. Secara kelembagaan, PP Fatayat NU tidak pernah mengetahui kegiatan tersebut karena PP Fatayat NU tidak pernah menerima undangan untuk acara tersebut,” tegas Margaret.

PP Fatayat NU, lanjut Margaret, tidak pernah memberikan mandat atau izin kepada dua anggotanya untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut. Margaret juga meminta maaf atas kegaduhan yang mungkin timbul akibat pertemuan dua anggotanya dengan Presiden Israel.

“PP Fatayat NU memohon maaf kepada seluruh warga Indonesia dan masyarakat dunia apabila pertemuan tersebut telah menyebabkan kegaduhan dan ketersinggungan dari sisi kemanusiaan universal,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *