Jakarta, Purna Warta – Polri berencana merekrut 10 ribu anggota baru untuk ditempatkan di jajaran Polda Papua, yang meliputi empat provinsi: Papua, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan. Perekrutan ini dijadwalkan berlangsung dari 2024 hingga 2028.
Boas Asa Henock, Ondoafi atau Kepala Suku Sosiri, menyatakan bahwa program rekrutmen ini adalah upaya Polri untuk meningkatkan pelayanan dan keamanan di Papua. Ia juga mengapresiasi kebijakan kuota khusus bagi anak kepala suku atau ondoafi, serta prioritas bagi warga asli Papua dalam rekrutmen tersebut.
“Program ini adalah bentuk penghormatan dari Polri terhadap para ondoafi dan kepala suku di Papua,” ujar Boas Asa Henock dalam sebuah pernyataan tertulis pada Sabtu, 18 Mei 2024.
Dari data yang diperoleh, sebanyak 13.949 pemuda-pemudi di Papua telah mendaftar untuk seleksi anggota Polri, baik melalui jalur Tamtama, Bintara, maupun Akademi Kepolisian (Akpol). Menurut Biro SDM Polda Papua, jumlah pendaftar yang telah diverifikasi mencapai 9.411 orang.
“Sebanyak 9.411 pendaftar telah melalui proses verifikasi. Mereka berasal dari berbagai jalur, dengan mayoritas dari jalur Bintara PTU,” jelas Kombes Sugandi, Karo SDM Polda Papua, dalam pernyataan tertulisnya.
Meskipun ada kebijakan khusus, proses rekrutmen calon Bintara Polri tetap mengikuti prosedur standar. Data menunjukkan bahwa dalam tiga tahun terakhir, Polda Papua telah merekrut 3.939 personel Polri, dengan rincian 2.167 personel pada tahun 2021, 794 personel pada tahun 2022, dan 978 personel pada tahun 2023.
Asisten SDM Kapolri Irjen Dedi Prasetyo sebelumnya telah mendorong para kapolres di Papua untuk aktif mensosialisasikan rekrutmen Polri, mengingat bahwa yang akan direkrut adalah penduduk asli Papua serta anak-anak yang lahir dan besar di Papua.
Irjen Dedi juga menyebutkan bahwa dari 2.000 personel yang akan direkrut, termasuk di antaranya 150 paramedis, khususnya tenaga dokter, yang bekerja sama dengan Universitas Cenderawasih (Uncen).