Jakarta, Purnawarta – Data terbaru terkait kematian misterius warga Baduy telah diterima oleh Kementerian Kesehatan RI, mereka menyebut ada dua kasus tambahan terkait warga Baduy yang mati misterius.
Hingga saat ini total ada delapan orang diduga mati secara misterius.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr Maxi Rein Rondonuwu meyakini penyakit di balik meninggalnya warga Baduy tersebut adalah campak dan rubella.
Meski begitu, pemerintah belum mengonfirmasi penyebab pasti lantaran masih diperlukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut. Pasalnya, ia mengaku Dinas Kesehatan Lebak sempat kesulitan untuk melakukan akses pemeriksaan kepada sejumlah warga Baduy.
“Karena pendekatan ke mereka ini spesifik. Saya juga mendapat informasi bahwa Dinkes Lebak kesulitan untuk masuk akses langsung memeriksa pasien itu,” beber Maxi, Jumat (16/9/2022).
“Dia harus melalui adat, sehingga pendekatan khusus ini, dalam penyakit apapun harus melalui teman-teman yg terjangkau di masyarakat sana,” sambung dia.
Maxi menjelaskan total ada 12 yang mengalami keluhan serupa, diduga berkaitan dengan meninggalnya enam warga misterius. Belakangan, pasien meninggal terkonfirmasi sebanyak delapan orang.
Pihak P2P juga akan terus menganalisa orang-orang di sekitar warga yang meninggal sebelumnya, apakah mereka juga memiliki gejala serupa. Sayangnya, menurut laporan terbaru, ada total 12 orang yang mengalami gejala demikian.