HomeNasionalPeristiwaPenindak Lanjutan Kasus Perundungan Siswi SMP di Alun-alun Kota Semarang

Penindak Lanjutan Kasus Perundungan Siswi SMP di Alun-alun Kota Semarang

Semarang, Purnawarta – Kasus perundungan masih saja marak terjadi di Indonesia.  Selasa kemarin (24/5), terjadi pula perundungan di alun-alun kota Semarang oleh tiga siswi kelas VIII SMP terhadap adik kelasnya.

Video perundungan itu sempat diunggah di salah satu akun Instagram pada hari yang sama dan telah dihapus keesokan harinya. “Jadi para pelaku ini senior korban,” kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, di Mapolrestabes Semarang, Rabu (25/5).

“Alasan pelaku melakukan penganiayaan karena menganggap korban sebagai junior tidak beri respek atau penghormatan ke pelaku. Sehingga pelaku emosi, marah, dan mengajak korban ke lokasi, dan terjadilah peristiwa viral tersebut,” imbuh Irwan.

Untuk menangani kasus itu, polisi menggandeng Dinas Pendidikan dan psikolog. Tidak menutup kemungkinan akan ditempuh restorative justice. “Kami sepakati case (kasus) ini ditangani sesuai koridor hukum, kemudian penanganannya berbasis kepentingan anak, baik pelaku atau korban,” terang Irwan.

Koordinator Program dan Layanan Rumah Duta Revolusi Mental (RDRM) dari Dinas Pendidikan Kota Semarang, Putri Marlenny juga mengungkapkan “Tetap menjamin hak pendidikan anak sebagai pelaku dan korban. Penjaminan hak itu tanpa memandang status,” kata Putri.

Putri berujar, fokus penanganan kasus perundungan ini bersifat ramah anak. “Dengan melibatkan orang tua, ke depannya siap lakukan proses rehabilitasi kepada pelaku, dan terutama kepada korban untuk pemulihan psikologisnya. Akan difasilitasi Dinas Pendidikan,” ujar Putri.

Sementara itu, salah satu ibu pelaku telah meminta maaf. “Saya atas nama anak saya dan mewakili dari pelaku, meminta maaf untuk warga Semarang terutama keluarga korban,” kata wanita itu dengan suara bergetar. Dia berjanji akan membimbing anaknya dengan lebih baik.

Kasus perundungan itu mencuat setelah videonya beredar di media sosial, Selasa (24/5) lalu. Dalam video itu terlihat seorang siswi dikeroyok tiga orang siswi. Semuanya berseragam SMP. Tampak juga beberapa siswi lain yang hanya menyaksikan. Juga terdengar suara tawa, diduga dari si perekam video.

Pihak Polres Semarang telah berkoordinasi dengan kepala sekolah untuk melakukan identifikasi atas kasus tersebut.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here