Jakarta, Purna Warta – Menteri Kebudayaan, Fadli Zon menerima 272 koleksi benda warisan budaya Indonesia yang direpatriasi dari Belanda. Penyerahan ini menandai komitmen kedua negara dalam melestarikan dan mempromosikan warisan budaya bersama.
Baca juga: KPK Geledah Bank Indonesia Terkait Dugaan Penyalahgunaan Dana CSR
Penyerahan tersebut dilakukan Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia, Marc Gerritsen di Museum Nasional Indonesia, Selasa (17/12).
“Saya menantikan kemitraan yang lebih maju dalam semangat saling menghormati dan kemajuan budaya,” kata Fadli dalam keterangan tertulis, Selasa (17/12/2024).
Kementerian Kebudayaan menerima 204 objek warisan budaya dari Belanda dan 68 objek dari Koleksi Museum Rotterdam dengan total 272 benda warisan budaya. Kebanyakan dari 204 objek ini berasal dari Koleksi Puputan Badung dan memiliki makna historis, spiritual, dan artistik yang mendalam bagi Indonesia.
Pengembalian ini mencerminkan proses penyembuhan dan rekonsiliasi, menjembatani masa lalu dan masa kini, serta membantu melestarikan identitas bangsa.
Repatriasi ini merupakan hasil dari pertemuan antara Fadli Zon dan Wakil Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Belanda, Barbera Wolfensberger pada 5 Desember. Pertemuan tersebut menegaskan hubungan kebudayaan yang erat serta komitmen kedua negara untuk melestarikan dan mempromosikan warisan budaya bersama.
“Saya menyampaikan rasa terima kasih atas niat baik dan kerja sama dari pihak Belanda yang telah memungkinkan hal ini dan kita juga berharap bahwa upaya kolaboratif ini dapat menjadi model bagi upaya serupa dengan negara dan institusi lain di seluruh dunia,” ungkap Fadli Zon.
Repatriasi ini merupakan bagian dari kesepakatan yang telah ditandatangani tentang Pengaturan Teknis Kerja Sama Repatriasi Objek Budaya Sejarah Indonesia. Dokumen Penyerahan mencakup 472 objek, termasuk Arca Singasari, Keris Puputan Klungkung, Harta Lombok, dan Karya Seni Pita Maha; serta 288 objek lainnya, termasuk artefak dari Perang Puputan Badung dan Tabanan. Selain itu, terdapat juga Dokumen Penyerahan untuk 84 objek, termasuk Arca Bhairava, Nandi, Ganesha, dan Brahma.
Sebagai kelanjutan MoU Indonesia-Belanda, sebanyak 204 objek warisan budaya telah diserahkan, ditambah 68 artefak dari Museum Rotterdam. Penyerahan ini, menurut Fadli, menegaskan komitmen Indonesia untuk melindungi sejarah bersama dan identitas budaya yang diwakili oleh objek-objek ini. Dengan penyerahan ini, jumlah total objek warisan budaya Indonesia yang direpatriasi dari Belanda mencapai 828 objek.
Fadli Zon menyoroti prioritas Kementerian Kebudayaan yang baru dibentuk di Indonesia, serta komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk melestarikan, mempromosikan, dan melindungi keberagaman budaya Indonesia. Kedua pihak mengapresiasi kemitraan kebudayaan yang terjalin di bawah MoU, yang mendorong pelestarian, pendidikan, dan pertukaran budaya bersama.
“Ke depan, kita berharap dapat memperdalam kerja sama dengan Belanda dan negara-negara lain di bidang repatriasi. Untuk itu, saya mengusulkan pembentukan satuan tugas bersama yang akan mengawasi upaya repatriasi, termasuk pelestarian artefak, penelitian asal-usul, logistik, pameran, dan pengelolaan etis warisan budaya,” ungkap Fadli Zon.
Baca juga: Kenaikan PPN Menjadi 12% pada 2025 Berpotensi Tambah Penerimaan Negara Rp 75 Triliun
Momen ini, lanjut Fadli, menunjukkan semakin mendalamnya kemitraan budaya antara Indonesia dan Belanda, serta tanggung jawab untuk melindungi dan merebut kembali warisan bersama. Langkah ini merupakan tonggak penting dalam keadilan budaya dan bukti kuatnya kemitraan yang terus berkembang antara kedua negara.
Fadli menekankan bahwa kembalinya benda budaya ini mengingatkan masyarakat Indonesia akan tanggung jawab untuk melestarikan warisan yang menginspirasi dan mendidik generasi mendatang. Benda budaya ini bukan hanya peninggalan masa lalu, tetapi juga simbol ketahanan dan identitas yang menjembatani warisan dengan dunia modern.