HomeNasionalPeristiwaPenampakan Ikan Arapaima Usai Banjir Bandang di Kabupaten Garut

Penampakan Ikan Arapaima Usai Banjir Bandang di Kabupaten Garut

Garut, Purnawarta – Terjadi peristiwa unik usai banjir bandang yang menerjang Kabupaten Garut. Warga menemukan 3 ekor ikan arapaima di sekitaran sungai, hal itu terjadi setelah banjir surut.

Ikan yang memiliki habitat asli di Sungai Amazon tersebut diperkirakan merupakan hewan peliharaan warga yang terseret banjir bandang.

Penampakan ikan arapaima yang berasal dari benua Amerika tentu jarang ditemukan di Indonesia, sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Maka dari itu, menarik untuk menelusuri lebih dalam mengenai ikan predator air tawar ini.

Ikan yang memiliki nama lain paiche atau pirarucu ini merupakan jenis ikan air tawar terbesar di dunia. Ikan tersebut merupakan termasuk spesies Arapaima gigas. Arapaima gigas diperkirakan memiliki berat yang bisa mencapai 200 Kg dengan panjang sekitar 3-4 meter.

Ikan ini berasal dari perairan sungai di daerah tropis Amerika Selatan, tepatnya di Amazon Brazil dan Peru. Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan, ikan arapaima dapat hidup di air tawar dengan kandungan pH 6.0 sampai 6.5, dengan suhu kisaran 25-29 derajat celcius.

Arapaima gigas merupakan termasuk famili yang sama dengan ikan arwana, yaitu Osteoglossidae. Maka dari itu, kedua ikan ini memiliki bentuk yang cukup mirip. Bentuk kepala yang runcing serta tubuh bersisik yang ramping dan memanjang dengan warna abu-abu dan hijau.

Arapaima gigas merupakan salah satu predator ganas di perairan Sungai Amazon. Selain memangsa ikan-ikan di sungai, arapaima juga dapat menangkap hewan lain yang berada di dekat permukaan air, seperti katak, unggas, serangga, atau bahkan primata kecil.

Arapaima gigas memiliki tubuh yang kuat dengan kemampuan berenang yang baik. Ikan ini juga mampu bertahan dari serangan ikan piranha yang berbahaya karena bagian luar tubuhnya yang keras dan terdapat lapisan serabut kolagen di bagian bawahnya.

Keganasan Arapaima gigas ini membuatnya disebut sebagai predator invasif yang dapat merusak ekosistem. Keganasan Arapaima tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 94 Tahun 2016 tentang Jenis Invasif.

Bahkan, pemerintah melarang ikan predator raksasa ini masuk ke perairan sungai Indonesia dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 41 Tahun 2014 tentang Larangan Pemasukan Jenis Ikan Berbahaya dari Luar Negeri ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia. Arapaima termasuk ke dalam 152 ikan yang dilarang masuk ke perairan Indonesia.

Meskipun dikenal ganas, ikan arapaima juga dapat dikonsumsi oleh masyarakat. Daging ikan arapaima dinilai cukup lezat dan memiliki tekstur yang renyah.

Ikan arapaima kerap diburu oleh masyarakat sekitar Sungai Amazon karena ukurannya yang besar. Satu ekor ikan arapaima diperkirakan dapat menghasilkan 70 Kg daging. Daging arapaima juga dapat dikeringkan agar lebih tahan lama.

Berbagai kelebihan arapaima sebagai ikan konsumsi menjadikannya kerap diburu oleh masyarakat. Maka dari itu, beberapa pemerintah negara di Amerika Selatan menetapkan ikan arapaima sebagai spesies hewan yang dilindungi.

Meski dikenal sebagai ikan yang invasif dan ganas, belum ada laporan ikan arapaima menyerang manusia, kemungkinan hewan ini tidak tertarik dengan manusia.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here