Jakarta, Purna Warta – Diperkirakan sekitar 8 juta warga Jakarta akan mudik Lebaran 2024. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta mengimbau warganya agar ketika pulang dari mudik nanti tidak membawa kerabat ke Jakarta tanpa adanya jaminan tempat tinggal dan tempat kerja yang layak.
“Kami mengimbau kepada warga Jakarta yang saat ini merayakan hari Idul Fitri di kampung halamannya agar saat kembali nanti untuk tidak membawa sanak saudaranya, kerabat, keluarga lainnya ke Jakarta tanpa ada jaminan tempat tinggal dan tempat kerja yang layak di Jakarta,” kata Kadisdukcapil DKI Jakarta Budi Awaluddin kepada wartawan, Jumat (5/4/2024).
Budi juga mengimbau agar para pendatang tak hanya bermodalkan nekat pindah ke Jakarta. Ia meminta agar calon pendatang terlebih dahulu mempersiapkan diri dengan mengasah kemampuan serta telah mendapatkan pekerjaan di Jakarta supaya hidupnya terjamin.
“Secara sadar juga mempersiapkan diri, skill dan keahliannya, sehingga dengan jaminan tempat kerja juga dan pemberian kerja, sehingga ketika menetap di Jakarta sudah bisa terjamin. Jangan sampai hanya datang ke Jakarta, ubah KTP dan kemudian kembali ke daerah asal,” ucap Budi.
“Jangan hanya modal nekat, karena ini tentu akan menyusahkan para pendatang itu sendiri dan juga masyarakat Jakarta,” sambungnya.
Selama 4 tahun terakhir, Disdukcapil DKI melakukan profiling data untuk mengklarifikasi pendatang Ibu Kota. Hasilnya, 80% pendatang hanya berpendidikan di bawah jenjang sekolah menengah atas (SMA), dan sekitar 40% merupakan masyarakat berpenghasilan rendah.
“Pada kenyataannya warga yang datang ke Jakarta setibanya di sini banyak yang menjadi pengangguran dan menjadi permasalahan bagi kota Jakarta dan tantangannya menjadi semakin berat untuk menjadi sebuah kota global yang saat ini Jakarta sebentar tidak lagi menyandang Daerah Khusus Ibu Kota, tapi Jakarta yang akan menjadi global dan bersaing dengan kota kota di dunia,” imbuhnya.
Hal ini tentunya sangat miris apabila tujuan warga di daerah ke Jakarta untuk mendapatkan hidup yang lebih layak namun justru malah bertambah beban hidup yang lebih berat.