Jakarta, Purna Warta – Pemerintah melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memberikan tanggapan terkait demonstrasi #IndonesiaGelap yang digelar oleh mahasiswa pada Senin, 17 Februari 2025. Prasetyo menegaskan bahwa pemerintah akan selalu menerima aspirasi dan masukan dari masyarakat sebagai bahan koreksi dan perbaikan ke depan.
Baca juga: AHY Dukung Prabowo Maju Kembali di Pilpres 2029: Demokrat Siap Mendukung Pemerintahan
Demo #IndonesiaGelap yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berlangsung di Patung Kuda, Kawasan Monas, Jakarta Pusat. Dalam aksi tersebut, mahasiswa menyampaikan 13 tuntutan terhadap pemerintah, termasuk isu kebijakan efisiensi anggaran yang berpotensi memengaruhi sektor pendidikan.
Prasetyo mengungkapkan bahwa unjuk rasa merupakan hal yang wajar dan memberikan ruang bagi siapa saja untuk menyampaikan pendapatnya. Ia menekankan pentingnya penyampaian aspirasi dengan cara yang konstruktif.
“Pertama, menyampaikan pendapat itu adalah sesuatu yang wajar dan biasa saja,” kata Prasetyo di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa, 18 Februari 2025.
Mensesneg juga mengimbau agar para demonstran tetap memantau informasi yang beredar, karena beberapa isu terkait kebijakan efisiensi yang disuarakan dalam demo sudah diluruskan. Ia memastikan bahwa kebijakan efisiensi anggaran tidak berdampak pada sektor pendidikan.
“Kalau boleh mengimbau adik-adik mahasiswa, minta tolong juga untuk lebih jeli karena apa yang kemarin disampaikan terhadap masalah efisiensi kan dari Jumat sudah detail ya, di sini (DPR) disampaikan oleh Bu Menkeu, saya juga ikut hadir. Kemudian juga pimpinan DPR juga ikut hadir,” ujarnya.
“Bahwa tidak betul itu, tidak ada yang berdampak terhadap pendidikan terutama untuk adik-adik mahasiswa. Masalah KIP, kemudian IPI beasiswa itu tetap semua jalan, LPDP tetap semua jalan,” tambahnya.
Prasetyo menegaskan bahwa penyampaian pendapat adalah hak setiap warga negara dan pemerintah akan terus menerima masukan tersebut sebagai koreksi.
“Jadi menyampaikan pendapat tidak ada masalah, kami pemerintah akan terus menerima masukan. Karena bagi kami masukan-masukan itu adalah koreksi juga kepada kami,” ujar Prasetyo.
Mengenai penggunaan istilah ‘Indonesia Gelap’ dalam demonstrasi tersebut, Prasetyo mengatakan bahwa hal itu adalah bentuk kebebasan berekspresi. Namun, ia meminta agar narasi yang berkembang tidak dibelokkan.
“Nah itu, inilah, ya namanya kebebasan berekspresi, tapi tolong sekali lagi ya, jangan membelokkan apa yang sebenarnya tidak seperti itu. Mana nggak ada Indonesia gelap gitu loh,” tutur Prasetyo.
Baca juga: Taman Safari Indonesia Tingkatkan Pengawasan Usai Peristiwa Pengunjung Turun dari Kendaraan
Terakhir, Prasetyo meminta agar pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Prabowo diberi kesempatan untuk terus bekerja, mengingat masa pemerintahan yang masih terbilang baru. Pemerintah, katanya, terus mencari solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada.
“Jadi berilah kesempatan juga pemerintahan yang dipimpin Pak Prabowo juga baru 100 hari, baru sekian bulan, banyak sekali masalah, tapi Anda perhatikan bahwa kita terus-menerus mencari cara, mencari solusi, kan begitu,” tutupnya.