Jakarta, Purna Warta – Pemerintah tengah menyusun Peraturan Presiden (Perpres) tentang Percepatan Produksi Susu Nasional sebagai landasan untuk memastikan penyerapan susu segar dari peternak dan menekan impor bahan baku susu.
Merespons hal tersebut, Direktur Eksekutif AIPS (Asosiasi Industri Pengolahan Susu) Sonny Effendy mengungkapkan bahwa pemerintah akan memberikan fasilitas berupa kredit dengan bunga murah serta perbaikan infrastruktur untuk mendorong industri susu sapi dalam negeri.
Selain itu, pemerintah juga akan mengimpor sapi perah untuk dipasok kepada para peternak, sehingga dapat meningkatkan pasokan susu dalam negeri.
“Jadi, selain Pemerintah datangkan sapi perah, juga memberikan fasilitas kredit bunga murah. Kemudian perbaikan infrastruktur, dan penyediaan lahan. Lahan-lahan yang idle itu ‘kan sudah dipertahankan, seluruh Indonesia. Jadi, sudah tahu nanti kalau menambah sapi akan di mana, yang memungkinkan untuk menanam rumput, jagung dan sebagainya. Pemerintah udah memikirkan lebih komprehensif,” papar Sonny saat kepada detikcom, Sabtu (21/12/2024).
Sonny menambahkan bahwa langkah lainnya adalah memberikan kredit bunga rendah bagi peternak.
“Nanti kalau ada yang kredit, kreditnya murah. Bunga kreditnya lebih murah,” tandas Sonny.
Sebagai informasi, menurut data AIPS, rata-rata kebutuhan susu sapi dalam negeri masih bergantung pada impor sebesar 80%, sedangkan 20% sisanya dipenuhi dari industri susu sapi dalam negeri. Angka tersebut belum termasuk kebutuhan untuk program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang diusung pemerintah.