Jakarta, Purnawarta – Para jemaah haji tahun ini tidak diperbolehkan membawa atribut-atribut politik selama pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi, hal itu merupakan instruksi langsung dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Yaqut meminta para jemaah haji membawa barang seperlunya.
“Meski ini sudah masuk tahun politik, tidak perlu membawa atribut-atribut partai atau organisasi. Apalagi dibawa untuk foto-foto di area Masjidil Haram atau Masjid Nabawi,” ujar Yaqut saat melepas keberangkatan jemaah haji, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (25/5/2023).
“Bila tertangkap pihak keamanan Arab Saudi, bisa terkena hukuman,” sambungnya.
Gus Men, panggilan akrabnya, juga mengingatkan jemaah mengenai larangan membawa segala bentuk jimat. Sebab, hal itu bisa terkena pasal syirik di Arab Saudi, dan hukumannya berat.
Tak hanya itu, jemaah haji juga diminta bijak dalam menggunakan media sosial selama di Arab Saudi. “Jangan sembarangan membuat konten negatif saat berada di Haramain lalu diunggah di media sosial.”
“Jadi sekali lagi saya pesan, fokus beribadah saja,” ucap Menag menegaskan.
Yaqut berharap, jemaah dapat manfaatkan kesempatan beribadah haji dengan baik, sesuai kondisi fisiknya. Jika ada kesulitan dalam beribadah, jemaah dapat mengkonsultasikan kepada para petugas pembimbing ibadah.
“Saya berharap, seluruh jemaah haji Indonesia dapat menunaikan ibadah haji dengan baik, mendapat kemudahan dan kelancaran, serta kembali ke Tanah Air dengan selamat,” kata Menag.
“Semoga setelah kembali ke tanah air, para jemaah mendapat keberkahan bagi diri, keluarga, dan masyarakat. Jangan lupa, doakan Indonesia agar menjadi negara yang “baldatun thayyibatun wa-Rabbun Ghofuur,” tandasnya.
Itulah pesan Menteri Agama (Menag) kepada para jemaah haji yang hendak berangkat atau yang dalam perjalanan ke tanah suci.