Jakarta, Purna Warta – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengungkapkan bahwa transaksi ekonomi dan keuangan digital di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat. Pertumbuhan ini didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.
Baca juga: Bahlil Lahadalia Resmi Jadi Ketum Golkar
Dari sisi sistem pembayaran, Perry mencatat peningkatan signifikan dalam nilai transaksi Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS), yang tumbuh sebesar 15,36% secara tahunan (year-on-year/yoy) dan mencapai Rp 15.450 triliun. Sementara itu, untuk pembayaran ritel, volume transaksi BI FAST meningkat sebesar 65,08% yoy, dengan total mencapai 301,41 juta transaksi.
“Transaksi perbankan digital mencapai 1.845,27 juta transaksi, tumbuh sebesar 30,50% (yoy). Sementara itu, transaksi uang elektronik meningkat 22,61% (yoy), dengan total mencapai 1.272,35 juta transaksi,” ujar Perry.
Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sistem pembayaran QRIS, yang melonjak sebesar 207,55% yoy. Jumlah pengguna QRIS mencapai 51,43 juta, dengan jumlah merchant yang terdaftar sebanyak 33,21 juta, mayoritas di antaranya adalah pelaku UMKM.
Namun, transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM atau debit mengalami penurunan sebesar 9,57% yoy, menjadi 584,95 juta transaksi. Sebaliknya, transaksi kartu kredit tumbuh 15,35%, mencapai 39,83 juta transaksi.
Perry juga menambahkan bahwa dalam hal pengelolaan uang rupiah, jumlah uang kartal yang diedarkan (UYD) meningkat 9,45% yoy, mencapai Rp 1.041,02 triliun.