NU Akan Bahas Masalah Uang Crypto di Muktamar ke 34

PurnaWarta — Dalam acara Muktamar Nahdatul Ulama yang ke 34 akan dibahas sebuah permasalahan agama dan sosial lebih tepatnya masalah sosial keagamaan. Ketua PBNU, Said Aqil Siraj memaparkan bahwa permasalahan uang crypto akan dibahas di Muktamar NU ke 34.

Sadi Aqil mengatakan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi besar NU ini memutuskan muktamar ke-34 akan membahas masalah sosial keagamaan,.

“Di bidang Waqi’iyah (aktual) akan dibahas hukum gelatin daging berbasis sel dan hukum mata uang kripto atau crypto currency, ” ujar Said Aqil saat memberi sambutan di Munas NU, yang disiarkan kanal Youtube Televisi Nahdlatul Ulama, Sabtu (25/9).

Di bidang Maudhuiyah (tematik) akan dibahas konsep moderatisme NU dalam politik. “Metode istinbath maqasidi (hukum berdasarkan kemaslahatan), ini juga sudah pernah sebenarnya tapi untuk memperkuat kembali. Dan pandangan Islam tentang Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ),” lanjutnya.

Di bidang Qanuniyah (perundang-undangan), akan menelaah UU No.1 tahun 65 tentang penodaan agama, RUU Minuman Beralkohol, serta carbon tax dan carbon trading.

Saran ke Pemerintah
Adapun materi konferensi besar akan dibagi ke dalam komisi organisasi, program dan rekomendasi.

Komisi rekomendasi antara lain akan membahas dan mendiskusikan perlunya pemerintah berhati-hati dalam pengelolaan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) agar tepat guna dan sesuai target.

“Jangan sampai dengan dalih pandemi uang negara dihamburkan. Pemerintah juga perlu waspada dengan jumlah hutang yang naik pesat,” katanya.

Pada tahun 2019, jumlah utang Indonesia mencapai Rp4 ribu triliun sekarang menjadi Rp6 ribu triliun. “Pengendalian hutang perlu agar Indonesia tidak terperangkap di masa depan,” pungkasnya.

Diketahui Muktamar NU seharusnya digelar pada Oktober 2020 lalu. Namun, karena pandemi Covid-19 merebak agenda tersebut baru belum bisa dilangsungkan.

Untuk memutuskan jadwal Muktamar, PBNU menyelenggarakan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di Jakarta pada Sabtu-Minggu, 25-26 September 2021.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *