Ngamuk, Wali Kota Gibran Ancam Tutup Sekolah Yang Ajarkan Merusak Makam

PurnaWartaWali Kota Solo Gibran ancam akan tutup sekolah dan memproses hukum guru-guru sebuah lembaga atas perusakan makam di TPU Cemoro Kembar di Kampung Kenteng Kelurahan Mojo Kecamatan Pasar Kliwon.

Apalagi kasus perusakan tersebut melibatkan anak-anak di salah satu rumah belajar di kawasan tersebut.

“Ini merupakan bentuk intoleransi. Ngawur sekali, apalagi melibatkan anak-anak,” terang Gibran saat dikonfirmasi, Senin (21/6/2021).

Gibran pun akan memproses masalah perusakan makam ini. Gibran akan menutup rumah belajar atau sekolah tersebut, karena sudah tidak benar, baik sekolah atau guru-gurunya.

“Tutup saja sekolah. Sudah tidak benar sekolahnya dan guru-gurunya,” tegas putra sulung Presiden Jokowi ini.

Mereka itu buka sekolah tidak izin dan segera diproses. Ini tidak bisa dibiarkan, apalagi berkaitan dengan pendidikan anak-anak kecil.

“Mereka buka sekolahnya kan tidak izin, ini tidak bisa dibiarkan. Segera mungkin akan diproses,” ungkapnya.

Perusakan makam ini diduga dilakukan anak-anak murid di sebuah lembaga pendidikan. Murid-murid yang masih usia tiga hingga 12 tahun turut dilibatkan oleh pengurus lembaga tersebut.

“Yang merusak makam dinilai sudah keterlaluan. Apalagi melibatkan anak-anak, nanti segera diproses sesuai hukum yang berlaku,” kata Gibran saat meninjau di TPU Cemoro Kembang Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon Solo.

Gibran mengancam menutup lembaga pendidikan tersebut karena sudah melanggar aturan. Menurutnya, para anak-anak yang terlibat juga akan dibina.

Sementara, Kapolsek Pasar Kliwon Polresta Surakarta Iptu Achmad Riedwan Prevoost menjelaskan pihaknya sudah melakukan proses mediasi antara pihak yang dirugikan dengan pelaku atau orang tua pelaku

Dalam pertemuan yang juga dihadiri tokoh masyarakat RT dan RW setempat muncul kesepakatan kedua belah pihak.

Namun, kata Achmad, pihaknya tetap melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terkait kasus tersebut. Sementara itu, anak-anak di bawah umur yang terlibat akan diperiksa didampingi orang tua, wali dan pengasuh di tempat belajar.

“Kami masih proses pemeriksaan, pelaku anak di bawah umur dengan memanggil pihak wali untuk mendampingi saat pemeriksaan anak di bawah umur,” katanya.

Peristiwa perusakan di TPU Cemoro Kembar Kelurahan Mojo Pasar Kliwon Solo, terjadi pada Rabu (16/6). Sekitar 10 anak murid di sebuah lembaga pendidikan di daerah itu terlibat dalam aksi ini.

Dari hasil pemeriksaan ada sekitar 12 makam yang mengalami kerusakan. Menurut saksi perusakan makam dilakukan oleh sekitar 10 anak yang merupakan murid dari lembaga pendidikan pimpinan Mujair, yang terletak di dekat makam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *