Purna Warta — Pemilik batu meteroit, Munjilah, hendak menjual batu meteroit miliknya jika harganya cocok. Namun para ahli menyarankan untuk menyumbangkannya pada negara.
Batu meteorit yang jatuh di rumah salah seorang warga bernama Munjilah pada Kamis (28/1/2021) hendak dijual.
Sebab pemilik rumah mengetahui jika batu meteorit bernilai jual tinggi.
Namun, seorang ahli meminta Munjilah mengurungkan niatnya menjual meteorit tersebut.
Diminta disumbangkan ke negara
Mengetahui rencana Munjilah, Dosen Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung Robiatul Muztaba angkat bicara.
Daripada dijual untuk kepentingan pribadi, Robiatul meminta Munjilah menyumbangkan batu meteorit tersebut kepada negara.
“Sebaiknya tidak diperjualbelikan, tapi diberikan ke negara untuk penelitian, untuk kemajuan ilmu pengetahuan,” ujar Robiatul.
Selama ini, kata dia, kebanyaka batu yang dipelajari ialah yang bersumber dari bumi.
Jatuhnya meteorit di rumah Munjilah sebenarnya bisa sangat menunjang dunia penelitian dan ilmu pengetahuan.
“Bisa menjadi bahan penelitian di Indonesia, khususnya di Lampung dan mengembangkan ilmu pengetahuan,” tutur Robiatul.
Kades benarkan rencana Munjilah akan jual meteorit
Rencana Munjilah menjual batu meteorit dibenarkan oleh Kepala Dusun 5 Astomulyo, Edi Kurniawan.
Edi yang sempat berbincang dengan Munjilah mengaku bahwa batu itu akan ditawarkan.
Tetapi, saat itu memang Munjilah tidak menyebutkan harga penawaran batu tersebut. “Kalau harganya cocok mau dijual kata Bu Munjilah,” ujar Edi.
Sempat timbulkan kerumunan
Jatuhnya meteorit menghebohkan warga Dusun 5 Astomulyo, Desa Mulyodadi, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah, Kamis (28/1/2021).
Batu meteorit itu ditemukan di dapur rumah Munjilah (60), warga setempat.
Edi mengemukakan, petugas Polsek setempat mendatangi rumah Munjilah pasca- temuan batu meteorit. Sebab, batu itu menarik perhatian warga hingga menimbulkan kerumunan.
“Polisi bilang supaya tidak ada keramaian, karena masih Covid-19 supaya (batu) ditutup,” ujar dia.
Ternyata, ada penyebab yang membuat warga berbondong-bondong ke rumah Munjilah. Mereka menganggap, batu meteorit itu memiliki tuah.
Air rendaman diminum hingga dibalurkan
Edi mengemukakan, ada sejumlah warga yang sengaja datang untuk mengambil air rendaman batu meteorit.
“Ada warga yang bilang, batu itu direndam di akuarium, lalu air rendaman batu itu diambil, katanya berkhasiat obat,” kata dia.
Dari keterangan warga, tak hanya meminum, masyarakat juga membalurkan air rendaman batu itu ke tubuh mereka.
Tindakan tersebut mendapat peringatan dari ahli.
Sebab, penelitian menunjukkan batu tersebut mengandung unsur logam.
Namun, belum diketahui apakah batu mengandung radioaktif.
Jika ada kandungan radioaktif dalam meteorit itu, maka berpotensi menyebabkan kanker bagi warga yang mengonsumsi air rendamannya.
Baca juga: Polda Sulsel Sebut 19 Terduga Teroris yang Ditangkap di Makassar adalah Eks Anggota FPI