Meski Ibu Kota Pindah, Kemacetan Tetap Ada di Jakarta

Jakarta, Purna Warta – Pemindahan ibu kota ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur dianggap tidak akan mengatasi masalah kemacetan di Jakarta, menurut pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna. Menurutnya, kemacetan tersebut tidak akan berkurang karena Jakarta dan wilayah sekitarnya memiliki ekonomi yang sangat tergantung pada sektor transportasi dan perdagangan eceran.

Yayat mengungkapkan bahwa data PDRB menunjukkan bahwa sektor ekonomi dominan di wilayah Jakarta, seperti Bekasi, Depok, dan Tangerang Selatan, adalah sektor ekonomi tersier, terutama layanan transportasi dan perdagangan eceran. Ini berarti mayoritas bisnis di wilayah tersebut bergantung pada sektor transportasi, khususnya sepeda motor.

Dengan jumlah kendaraan bermotor yang mencapai 26 juta, di mana sekitar 19 juta di antaranya adalah sepeda motor, ekonomi Jakarta sangat terkait dengan sektor tersebut. Yayat menggarisbawahi bahwa perlu ada pemikiran strategis dari pemerintah Daerah Khusus Jakarta (DKJ) untuk mengatasi masalah tersebut dengan mendorong diversifikasi ekonomi dan pengembangan sektor lain, seperti jasa keuangan dan asuransi, yang merupakan kekuatan Jakarta yang tidak dimiliki oleh kota-kota tetangga di sekitarnya.

Dengan demikian, Yayat menyarankan agar langkah-langkah konkret diambil untuk mengembangkan sektor ekonomi yang beragam di Jakarta, sambil tetap memperhatikan potensi pengembangan transportasi publik guna mengurangi ketergantungan pada kendaraan bermotor pribadi sebagai solusi jangka panjang terhadap kemacetan.