Merespon Penistaan Al-Qur’an di Swedia dan Denmark DPP ABI Keluarkan Pernyataan Sikap

Merespon Penistaan Al-Qur’an di Swedia dan Denmark DPP ABI Keluarkan Pernyataan Sikap

Jakarta, Purna Warta Merespon kembali terulangnya aksi penistaan terhadap Al-Qur’an yang dilakukan oleh individu-individu di sejumlah negara Eropa yang mendapat perlindungan negara setempat, Dewan Pengurus Pusat Ahlul Bait Indonesia mengeluarkan pernyaan sikap yang dimuat situs resmi organisasi ini. Berikut teks lengkap yang dinukil dari www.ahlulbaitindonesia.or.id.

Pernyataan Sikap Ormas Ahlulbait Indonesia Terkait Aksi Penistaan al-Quran di Swedia dan Denmark

Baca Juga : AS Dukung Pemimpin Terguling Niger dalam Kudeta Militer

Hati umat Islam seluruh dunia kembali terluka atas aksi penistaan terhadap Kitab Suci al-Quran di Swedia. Aksi penistaan ini terhitung sudah dilakukan untuk yang ketiga kalinya. Semua itu dilakukan dengan restu pemerintah Swedia dan di bawah penjagaan aparat kepolisian setempat.

Aksi penistaan yang pertama di tahun 2023 dilakukan oleh sejumlah politisi pada 21 Januari lalu di Stockholm, Swedia. Aksi kedua dilakukan oleh seorang pemuda bermana Salwan Momoka pada 28 Juni silam, saat umat Islam di seluruh dunia merayakan Hari Raya Idul Adha. Dan aksi ketiga lagi-lagi dilakukan oleh oknum yang sama pada kamis, 20 Juli 2023 lalu, di depan kantor Duta Besar Irak di Stockholm.

Tak hanya di Swedia, di negara Eropa lainnya, Denmark, penistaan Kitab Suci al-Quran juga terjadi, sehari setelah perstiwa di Stockholm. Kelompok anti-Islam dari ultranasionalis Danske Pat membakar al-Quran ketika melakukan aksi Islamofobik di depan Kedutaan Besar Irak di Kopenhagen. Mereka melakukan aksi di bawah pengawalan polisi.

Aksi biadab di Denmark semacam itu juga bukan pertama kalinya dilakukan sepanjang tahun ini. Sebelumnya, kelompok anti-Islam lainnya, Payrioterne Gar Live juga telah membakar al-Quran pada 24 dan 31 Maret 2023 serta pada Jumat, 14 April 2023 di depan Kedutaan Besar Turki di Kopenhagen.

Pemerintah Swedia dan Denmark berdalih bahwa seluruh tindakan amoral itu direstui karena merupakan bagian dari kebebasan berekspresi. Alasan ini tentu sangat absurd dan mengada-ada. Sebab, kebebasan berekspresi seyogianya dibatasi oleh etika kemanusiaan, yang salah satunya adalah tidak sampai mengagresi, menista, menyinggung, hingga melukai pihak lain.

Baca Juga : China Desak NATO Hentikan Retorika Provokatif yang Tidak Berdasar

Keterlibatan negara, dalam hal ini Swedia dan Denmark, dalam skandal penistaan Kitab Suci al-Quran mengindikasikan bahwa rezim-rezim Barat di Eropa hingga Amerika Utara secara terbuka telah memposisikan dirinya vis-a-vis umat Islam. Adapun pemilihan oknum Kristiani dalam kasus penistaan terbaru mencerminkan bahwa Swedia yang mewakili rezim-rezim Barat bernafsu untuk menciptakan konflik horisontal antar umat beragama, khususnya umat Islam versus umat Kristiani.

Menanggapi rangkaian kejahatan berupa aksi biadab menista Kitab Suci al-Quran yang dilakukan kelompok-kelompok fanatik di Denmark dan oknum Kristiani di Swedia yang didukung pemerintah masing-masing, Ahlulbait Indonesia (ABI) menyampaikan kecaman yang sangat keras dan menyatakan sikap sebagai berikut:

Memandang seluruh aksi penistaan terhadap kehormatan Umat Islam sebagai bentuk agresi dan permusuhan terhadap Islam dan kaum muslimin.

Mengecam sikap absurd pemerintah Swedia dan Denmark yang merestui rangkaian aksi biadab yang menghina dan menista al-Quran di negaranya.

Mendorong khalayak dunia, khususnya umat Islam, untuk mengambil langkah-langkah yang tepat, mendasar, dan bertanggung jawab dalam merespon rangkaian aksi biadab tersebut seraya menyusun rencana antisipasi agar aksi biadab yang serupa tidak terulang di masa mendatang.

Mengajak umat Islam sedunia untuk mewaspadai permainan kotor musuh-musuh Islam dalam mengeksploitasi isu-isu sensitif keagamaan demi memprovokasi Umat Islam dan menjerumuskannya dalam konflik antar umat beragama.

Mendorong Pemerintah Indonesia untuk bersikap tegas dengan melayangkan nota protes keras kepada pemerintah Swedia dan Denmark, bahkan jika diperlukan, memutuskan hubungan diplomatik, baik sementara maupun permanen dengan pemerintah Swedia dan Denmark.

Baca Juga : Masuki Minggu Ke-30 Ribuan Protes Keras Menentang Kebijakan Kabinet Israel

Mengimbau seluruh umat Islam dan negara-negara muslim agar tegas menyatakan sikap penolakan terhadap aksi biadab pembakaran Kitab Suci al-Quran dan memutuskan hubungan diplomatik dengan pemerintah Swedia dan Denmark yang nyata-nyata melindungi tindakan amroal serta menghukum berat para pelakunya.

Mengajak seluruh elemen kritis umat Islam di Indonesia, baik individu maupun lembaga, untuk menyuarakan kecaman keras terhadap aksi biadab yang menista Kitab Suci al-Quran serta menyampaikan protes keras bersama terhadap perwakilan pemerintah Swedia dan Denmark di Indonesia.

Jakarta, 24 Juli 2023

06 Muharam 1445 H

DEWAN PENGURUS PUSAT

AHLULBAIT INDONESIA

ZAHIR YAHYA

Ketua Umum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *