Jakarta, Purna Warta – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyampaikan harapannya agar Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dapat mulai digunakan pada Februari tahun ini. Saat ini, proses pemadanan data tersebut masih berlangsung di Badan Pusat Statistik (BPS).
“Ya diharapkan Februari tuntas ya, diharapkan antara akhir Januari ini sampai Februari,” kata Gus Ipul di Puskesos Barokah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (17/1/2025).
Gus Ipul menjelaskan bahwa DTSEN akan menjadi acuan bagi seluruh kementerian hingga pemerintah daerah dalam penyaluran bantuan sosial (bansos). Ia juga mengingatkan bahwa perubahan data penerima bansos mungkin terjadi seiring pembaruan data tersebut.
“Ini juga begitu nanti ada yang kaget karena ada yang tiba-tiba nggak dapat, dia keluar data. Ada yang masuk data, pasti ada itu,” ujarnya.
Untuk memastikan akurasi data, Gus Ipul menegaskan bahwa proses assessment akan terus dilakukan jika ditemukan kesalahan pada data tunggal nasional. Masyarakat pun diberi kesempatan untuk mengajukan sanggah atau koreksi baik secara manual maupun melalui aplikasi Cek Bansos.
“Ya 5 persen atau apa itu pasti ada, ini perlu kita assessment lagi, kita lihat lagi, kita pastikan lagi,” ujarnya.
Sebelumnya, Gus Ipul menyatakan bahwa Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dikelola Kementerian Sosial tidak akan berlaku setelah DTSEN selesai dipadankan. Ia menegaskan bahwa pembentukan DTSEN merupakan perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
“Presiden memerintahkan kepada kementerian, lembaga, yang memiliki data sendiri-sendiri dicampur jadi satu, disetorkan ke BPS untuk dipadankan, direkonsiliasi, dikonsolidasi yang insyaallah nanti akan menjadi data tunggal Indonesia,” kata Gus Ipul di Cianjur saat berdialog bersama Pilar-pilar Sosial di Pendopo Bupati Cianjur, Jawa Barat, Rabu (15/1).
“Ini yang akan insyaallah dalam waktu satu bulan lagi selesai dipadankan oleh BPS, maka DTKS tidak berlaku lagi,” sambungnya.
Gus Ipul menambahkan bahwa setelah DTSEN diluncurkan, proses pemutakhiran data akan menjadi fokus utama Kementerian Sosial. Ia menegaskan pentingnya semua penerima program bantuan sosial tercatat dalam DTSEN.
“Nah nanti proses pemutakhiran, updatingnya ini yang perlu kita bahas secara bersama-sama. Semua yang kita beri program, harus masuk di dalam data ini, Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional,” ujarnya.