Jakarta, Purna Warta – Jumlah informasi hoax terkait pemilu dinilai mengalami penurunan jika dibandingkan periode sebelumnya berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Meski begitu, Kominfo akan tetap berlaku tegas terhadap hoax yang ada di internet.
Hal itu disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi saat ditemui awak media di sela-sela Kick Off Digital DWP Kominfo, Jakarta, Rabu (13/12/2023).
Tak hanya hoax berkaitan Pemilu 2024, berita bohong lainnya juga akan diberantas oleh Kominfo ke depannya.
“Menurut data kami menurun drastis dari tahun 2019. Hoax 2019 sehari bisa 70-an, sekarang cuma satu. Itu bisa langsung kita selesaikan dan saya telah memerintahkan 1 x 24 jam seluruh hoax kita take down. Hoax apa saja dan buat siapa saja kita take down. Semua yang buat hoax, kita take down,” tutur Budi.
Tak hanya mengerahkan patroli siber yang dimiliki Kominfo, Budi menyampaikan, Kominfo juga menyediakan fasilitas bagi masyarakat yang menemukan dan melaporkan hoax di platform media sosial ataupun internet.
“Jalan semuanya, termasuk juga aduan masyarakat. Kalau teman-teman menemukan konten konten yang menurut kalian ini nggak pantas, laporin aja ke aduankonten.id,” kata Budi.
Seiring dengan hal tersebut, Kominfo juga melanjutkan literasi digital ke masyarakat. Kali ini, sasarannya kepada Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Kominfo. Budi mengatakan indeks literasi digital Indonesia termasuk yang paling rendah, yakni 3,4 dari skala 5.
“Kita harus tingkatkan terus supaya index literasi digital masyarakat Indonesia meningkat. Dan yang paling penting perempuan, semakin perempuan terliterasi digital kita yakin ruang digital kita lebih sehat, lebih bijak, dan produktif,” ungkap Menkominfo.
Adanya kegiatan literasi digital seperti yang dilakukan Kominfo saat ini bagian dari upaya meningkatkan indeks literasi tersebut.
“Ini pengetahuan praktis, bagaimana membedakan mana yang hoax mana yang bukan ujaran kebencian, fitnah, dan sebagainya,” pungkas Budi.
Peningkatan literasi harus dilakukan jika ingin menjadi negara maju, karena dengan literasi rendah negara tidak akan maju, oleh karena itu hoax yang dapat menurunkan indeks literasi harus diberantas.