Jakarta, Purna Warta – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianti menargetkan investasi dalam jumlah besar, khususnya dalam merealisasikan pembangunan, dengan target realisasi mencapai Rp 1.905,6 triliun untuk tahun 2025.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan bahwa investasi ini mencakup penanaman modal dari investor asing. Namun, Purbaya menyatakan bahwa ia tidak terlalu mengandalkan investor asing.
“Apakah saya undang investasi asing? Ya ngundang, tapi saya nggak akan memohon-mohon (investor asing). Kenapa? Saya termasuk yang percaya asing nggak akan bangun negara kita,” kata Purbaya dalam Rapat Kerja (Raker) Komite IV DPD RI di Senayan, Jakarta, pada Senin (3/11/2025).
Purbaya meyakini bahwa investor asing datang ke Indonesia hanya untuk memanfaatkan ‘kue’ pertumbuhan ekonomi nasional demi kepentingan mereka sendiri.
Oleh karena itu, ia lebih memprioritaskan investor yang dapat menyediakan teknologi yang belum dimiliki Indonesia. Ia menekankan pentingnya menghindari masuknya investor yang justru akan menggerus industri domestik yang sudah ada.
“Pasti akan saya cari yang ada spillover technology-nya. Kalau tukang jahit baju aja nggak usah diundang ke sini, udah banyak di sini. Yang kita punya nggak usah dibuka, tapi yang kita nggak punya kita buka. Itu strategi kita ke depan ya,” ujarnya.
Meskipun investasi bukan merupakan ranah utama Kementerian Keuangan, Purbaya menegaskan bahwa kementeriannya memiliki instrumen untuk mengintervensi investor asing yang dianggap tidak tepat.
“Jadi walaupun saya ini di Kementerian Keuangan, katanya bukan urusan saya, saya punya instrumen pajak, instrumen tarik. Kita kerjain dari itu kalau mereka ngotot,” kata dia.
Sebagai informasi tambahan, data dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan bahwa:
• Realisasi investasi pada kuartal III 2025 mencapai Rp 491,4 triliun (25,8% dari target 2025).
• Realisasi sepanjang Januari-September 2025 mencapai Rp 1.434,3 triliun (75,3% dari target 2025).


