Jakarta, Purna Warta – Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan membahas soal tren penurunan angka pernikahan Indonesia pada tahun 2023. Bahkan, angka tersebut turun mencapai dua juta di tiga tahun terakhir.
Tidak hanya angka pernikahan, angka kesuburan wanita atau total fertility rate (TFR) juga mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2023, angka kesuburan wanita Indonesia berada di angka 2,1, sedangkan pada tahun 2017 fertility rate berada di angka 2,4 hingga 2,5.
Menkes Budi menuturkan persoalan fertility rate memang harus menjadi perhatian semua pihak. Hal ini menurutnya berkaitan erat dengan kesempatan sebuah negara untuk menjadi sebuah negara maju.
Ia lantas mencontohkan negara China yang sempat membuat kebijakan ‘satu anak’ yang akhirnya membuat angka kesuburan turun drastis. Kondisi tersebut akhirnya membuat China sampai sekarang belum bisa menjadi negara maju.
“China dulu kan ada kebijakan one child policy. Sekarang akhirnya pemerintah China sadar. Karena akhirnya fertility rate-nya turun, dia belum sampai itu negara maju,” ucap Menkes Budi ketika ditemui di Jakarta Selatan, Jumat (8/3/2024).
Menkes Budi berpendapat bahwa sebuah negara yang ingin menjadi negara maju harus mengetahui bagaimana cara mengatur fertility rate-nya. Dengan begitu angka kesuburan tidak terlampau rendah dan jumlah masyarakat usia muda atau produktif tidak berkurang.
Ia pun menambahkan bahwa di Indonesia, tren untuk tidak menikah memang mengalami peningkatan. Hal ini belum lagi ditambah banyak pasangan modern yang kini memilih untuk tidak memiliki anak.
“Ini fertility rate harus diatur. Karena memang data yang saya lihat. Jadi banyak sekarang menikahnya telat. Udah menikahnya telat, belum tentu mau punya anak,” tandasnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik 2024 melaporkan jumlah pernikahan di Indonesia tercatat terus mengalami penurunan. Dalam kurun tiga tahun terakhir, secara nasional pernikahan menurun sekitar dua juta.
Berikut ini data laporan angka penurunan pernikahan dari tahun ke tahun di Indonesia menurut data dari BPS:
2021: 1.742.049
2022: 1.705.348
2023: 1.577.255
Menkes berharap hal ini dapat teratasi dengan peningkatan kembali angka pernikahan dan kesuburan wanita demi mencegah ancaman penurunan populasi yang begitu terasa di beberapa negara maju.