Menhub: Bandara Singkawang Akan Diresmikan Maret

Singkawang, Purna Warta Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan (Menhub) meninjau langsung proyek pembangunan Bandar Udara Singkawang, Kalimantan Barat, Minggu (28/1/2024). Menhub juga ditemani oleh beberapa pejabat pemerintaah di daerah tersebut.

Ia menjelaskan pembangunan bandara ini merupakan hasil kerjasama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pengusaha swasta. Sebab sebagian biaya pembangunan Bandara Singkawang ini menggunakan APBN dan dana CRS sejumlah pengusaha ternama.

“Saya ditugaskan pak Presiden (Joko Widodo) untuk datang ke Singkawang untuk meninjau progres daripada pembangunan ini (bandara),” kata Budi Karya di Bandara Singkawang.

“Satu hal yang penting di sini bahwa proyek (bandara) singkawang ini unik ya, karena selain pemerintah itu ada dukungan (dana) dari pengusaha khususnya yang berasal dari Singkawang,” tambahnya.

Menurut Budi Karya, sejauh ini progres pembangunan terminal dan ruang tunggu bandara sendiri sudah mencapai 95%. Hanya tersisa pengisian interior terminal dan ruang tunggu.

Kemudian untuk pembangunan landasan pacu sepanjang 1.400 meter yang dibangun menggunakan APBN sudah jadi sepenuhnya. Sedangkan sisanya 600 meter yang dibangun menggunakan dana CSR akan selesai dalam waktu satu atau dua bulan ke depan.

“Saya pikir peresmiannya ini (bandara Singkawang) sesuai dengan rencana kita bulan Maret (2024),” ungkap Budi Karya.

Budi Karya berharap dengan pembangunan Bandara Singkawang, Kalimantan Barat ini dapat menjadi contoh nyata bagaimana pemerintah bersama pihak swasta dapat saling bekerjasama dalam membangun infrastruktur umum.

Sebab menurutnya bila pembangunan hanya mengandalkan dana pemerintah alias APBN maka akan sangat terbatas. Sedangkan bila pembangunan itu sendiri dilakukan bersama swasta, maka proses pembangunan dapat dilakukan lebih cepat.

“Harapan saya apa yang dilakukan di Singkawang ini bisa menjadi contoh di (proyek pembangunan) tempat-tempat yang lain, dana pemerintah sangat terbatas, tentunya partisipasi swasta sangat penting untuk dilakukan,” terang Budi Karya.

Usai melakukan peninjauan di bandara, Budi Karya langsung bertolak ke Singkawang Grand Mall untuk melihat loket sekaligus titik keberangkatan bus DAMRI yang hanya melayani rute Singkawang-Kuching PP.

“Alhamdullilah DAMRI sudah mengoperasikan (layanan bus) dari Kota Singkawang dengan titik Grand Mall ini menuju titik perbatasan dengan Malaysia (Kunching),” terang Budi Karya.

Ia memaparkan ke depannya Bandara Singkawang yang telah memasuki tahap akhir pembangunan ini juga akan terhubung dengan layanan bus DAMRI sehingga dapat mempermudah akses masyarakat.

“InsyaAllah (layanan DAMRI terhubung sampai bandara), biasanya kita membuat format konektivitas itu tidak berdiri sendiri. Jadi nanti dari bandara pun kita akan sediakan konektivitas melalui angkutan dasar perkotaan,” pungkasnya.

Dengan kehadiran dua layanan ini (bandara dan bus DAMRI), Budi Karya berharap ke depannya Kota Singkawang dapat menjadi destinasi wisata baru. Terlebih mengingat bagaimana kota ini merupakan kawasan paling toleran di RI dan memiliki percampuran budaya yang sangat unik.

Adanya bandara di sana akan memudahkan masyarakat dalam menjangkau akses transportasi yang cepat, aman, dan terjangkau.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *