Jakarta, Purna Warta – Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny yang ambruk pada 29 September 2025 rencananya akan mendapatkan dukungan perbaikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkapkan bahwa saat ini pihak kepolisian masih melakukan investigasi untuk mengungkap penyebab robohnya bangunan ponpes. Oleh karena itu, Kementerian PU belum melakukan pendalaman atas tingkat kerusakan dan kebutuhan perbaikan.
Sejalan dengan proses investigasi tersebut, Kementerian PU juga belum bisa memastikan besaran anggaran yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan. Menurut Dody, proses yang harus dilalui masih panjang sebelum perbaikan fisik dapat dimulai.
“Itu belum (ditetapkan anggaran perbaikan ponpes), masih jauh. Sementara belum (ada pengecekan). Masih urusan polisi ya, masih ada police line. Kami belum bergerak ke situ,” kata Dody saat ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (10/10/2025).
Meski demikian, Dody menyebut Kementerian PU memiliki sejumlah alokasi anggaran yang berpotensi dimanfaatkan untuk mendukung perbaikan ponpes tersebut, salah satunya adalah dana pendidikan yang selama ini juga digunakan untuk revitalisasi sekolah.
“Kita kan punya dana pendidikan, di PU ada dana pendidikan di Ditjen Perencanaan Strategis. Itu bisa untuk pendidikan Islam dan non-Islam. Yang Islam itu nanti bisa untuk ponpes atau tempat lain,” jelasnya.
Namun, Dody belum dapat memastikan apakah perbaikan ponpes nantinya akan langsung ditangani oleh Kementerian PU. Pihaknya terus melakukan koordinasi intensif dengan Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait kasus Ponpes Al-Khoziny.
“Lagi jalan (koordinasi) dengan Kemenag dan Kemendagri. Buat ngecek kualitas bangunan, apakah standar, lalu punya izin atau tidak. Belum bicara soal (perbaikan ponpes) dulu, nanti kita lihat kesesuaian bangunan dulu dengan izin seluruh ponpes,” terang Dody.