Menag Nasaruddin Umar Gagas Kurikulum Cinta untuk Penguatan Nasionalisme

Jakarta, Purna Warta – Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mengkaji kurikulum cinta yang ia gagas. Kurikulum ini dirancang untuk memperkuat rasa nasionalisme di kalangan pelajar Indonesia.

“Ini obsesi kami bagaimana menciptakan perhubungan cinta. Kemudian bagaimana menciptakan kualitas nasionalisme Indonesia. Kan ini juga sangat penting. Jangan-jangan wajah Indonesia tapi isi kepalanya sudah bule atau sudah Cina atau sudah ke mana-mana gitu kan. Jadi bagaimana menciptakan rasa cinta tanah air ya. Bukan hanya cinta bendera merah putihnya, lagu-lagu kebangsaannya,” ujar Nasaruddin kepada wartawan di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2025).

Menurut Nasaruddin, gagasan ini bertujuan untuk membentuk individu yang tetap berakar pada identitas Indonesia di tengah derasnya arus budaya asing yang masuk ke kehidupan anak-anak bangsa.

“Tetapi bagaimana menciptakan ini sebagai orang Indonesia yang sejati. Nah ini yang sangat penting buat saya. Karena strategi kebudayaan nasional kita berada di posisi hilang seperti ini kan. Kalau kita nggak punya strategi kebudayaan masa depan yang lebih bagus, kita bisa kehilangan identitas. Padahal identitas itu penting,” terangnya.

Ia mencontohkan beberapa negara seperti Jepang dan China yang tetap mampu mempertahankan budaya mereka meskipun mengalami modernisasi. Menurutnya, modernisasi seharusnya tidak mengesampingkan kearifan lokal.

“Maka itu harus ditanamkan dalam 20 tahun. Jadi kami memiliki 42 ribu pondok pesantren, Kami akan menciptakan pertama rasa nasionalisme yang sangat kuat,” tuturnya.

Selain itu, kurikulum cinta juga diharapkan dapat menumbuhkan sikap kerukunan antarumat beragama di Indonesia yang memiliki keberagaman tinggi.

“Bagaimana mewujudkan kerukunan antarumat beragama ini memang kita perlu melakukan antara lain, moderasi pemahaman beragama itu sendiri. Ya, maka itu kami juga memprogramkan suatu program yang sebetulnya statement spontanitas tapi menjadi isu, menjadi viral di media bahwa kurikulum cinta,” ucapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *