Jakarta, Purna Warta – Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyoroti masalah kesenjangan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi yang masih melanda Papua. Untuk itu, ia mendorong percepatan pembangunan yang lebih inklusif dengan melibatkan masyarakat setempat.
Baca juga: Airlangga Hartarto Tepis Isu Keretakan Koalisi KIM
“Masih ada tantangan dalam pemerataan pembangunan manusia, khususnya dalam meningkatkan akses pendidikan dan pelatihan di daerah-daerah terpencil,” ungkap Ma’ruf dalam kuliah umum kepada Peserta PPRA LXVI dan PPRA LXVII Tahun 2024 Lemhannas RI, yang disiarkan di YouTube Wapres RI pada Rabu (10/7/2024).
Ia menyatakan bahwa kawasan timur Indonesia, terutama Papua, masih menghadapi berbagai keterbatasan. Akses pendidikan, layanan kesehatan, dan kesenjangan ekonomi menjadi isu utama. Untuk itu, pemerintah terus berupaya mempercepat pembangunan dan memperluas layanan dasar bagi masyarakat Papua.
Pemerintah, lanjut Ma’ruf Amin, telah melakukan berbagai intervensi untuk memenuhi kebutuhan dasar di Papua. Salah satu langkah konkret adalah pembentukan badan pengarah pembangunan Papua.
“Saat ini, pemerintah telah membentuk badan pengarah Papua, sebagai upaya mempercepat pembangunan di wilayah ini. Badan ini akan mengkoordinasikan program-program pembangunan sesuai dengan rencana induk percepatan pembangunan Papua yang saya luncurkan di Sorong bulan lalu,” jelasnya.
Ma’ruf menegaskan pentingnya keterlibatan warga lokal dalam pembangunan Papua. Menurutnya, masyarakat asli Papua harus diberdayakan untuk menjalankan program pembangunan tersebut.
Baca juga: Jawaban Emil Dardak Soal Peluang Jadi Menteri Prabowo
“Pembangunan di Papua harus melibatkan orang asli Papua dan difokuskan pada bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, serta keamanan, sehingga dapat memberikan manfaat nyata bagi mereka,” tuturnya.
Ia berharap program-program tersebut dapat mengurangi ketimpangan antar wilayah di Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan.