HomeNasionalPeristiwaLuhut Komentari Terkait Pertanyaan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China Lagi

Luhut Komentari Terkait Pertanyaan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China Lagi

Jakarta, Purna Warta – Rencana pemerintah mengenai pembangunan kereta cepat tidak hanya terbatas dari Jakarta sampai ke Bandung, akan tetapi ada juga rencana sampai ke Surabaya, Jawa Timur. Wacana memperpanjang jalur kereta cepat kembali mencuat usai dilaksanakannya uji coba dengan kecepatan 350 kilometer per jam. Lantas jika terealisasi, siapa yang bakal menggarap proyek ini?

Menanggapi ini Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan buka suara.

“Ya nanti (negara) mana saja, tapi kalau kita lihat sekarang paling banyak produksi kereta cepat di dunia kan Tiongkok, 40 ribu kilometer, jadi cost dia lebih murah,” katanya saat ditemui di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, dikutip Minggu (25/6/2023).

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung menggunakan kereta inspeksi berkecepatan 350 kilometer (km) per jam. Perjalanan dilakukan dari Stasiun Halim, Jakarta Timur menuju Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung.

Budi terlihat puas usai selesai mencoba kereta cepat. Bahkan ia menyebut proyek kereta cepat bakal dilanjutkan sampai ke Surabaya.

“Kita bisa laksanakan dan ini pertama kali dan Insyaallah ini sampai Surabaya,” katanya di Stasiun KCIC Halim, Jakarta Timur, Kamis (22/6/2023).

Hal senada juga disampaikan Luhut yang turut menjajal kereta cepat. Ia berencana melapor ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait rencana memperpanjang jalur kereta cepat hingga ke Surabaya.

“Kita udah minta nanti akan kami laporkan ke Presiden, preliminary study untuk Bandung sampai ke Surabaya,” ujarnya.

Dari pengalaman menggarap proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB), Luhut optimis Indonesia bisa menghemat lebih banyak anggaran. Indonesia juga akan mengoptimalkan hilirisasi sehingga tidak banyak mengimpor bahan material proyek.

“Dengan hilirisasi akan banyak material yang tidak perlu kita impor lagi, akan kita gunakan dalam negeri. Saya kira ini akan membuat terobosan-terobosan baru di republik ini,” imbuhnya.

Luhut berharap Indonesia bisa meniru China yang sudah maju dalam hal transportasi perkeretaapian. Apalagi China tak segan melakukan transfer teknologi dengan Indonesia.

“Jadi membuat kita bisa nanti mengikuti Tiongkok juga dari belakang, karena mereka sudah jauh lebih maju dari kita. Tapi mereka ingin share juga teknologinya kepada kita,” pungkasnya.

Itulah penjelasan yang diberikan Luhut terkait rencana pembangunan kereta cepat beserta penggarapan dan juga negara yang akan menyuplai barang-barang yang dibutuhkan.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here