Jakarta, Purna Warta – Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, menjelaskan apa yang dicapai ekonomi Indonesia selama masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo telah diakui dunia.
“Apa yang sudah dicapai Pak Jokowi sekarang? Saya ingin katakan diakui oleh dunia,” Ujar Luhut melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, dikutip Sabtu (3/2/2024).
Luhut pun menceritakan saat-saat di mana ia melakukan pemulihan di Singapura. Pada kala itu, ia dijenguk oleh sejumlah pejabat dunia. Menurutnya, para pejabat tersebut mengapresiasi kinerja Jokowi.
“Kemarin waktu di Singapura banyak yang menjenguk saya baik itu utusan khusus Presiden Biden, John Kerry, maupun dari pemerintah, menteri-menteri dari Singapura, dan banyak lagi yang lain datang melihat saya. Itu semua mengapresiasi terhadap ekonomi Indonesia, terhadap leadership Pak Jokowi yang mampu bernavigasi di tengah-tengah sulitnya ekonomi dunia saat ini,”jelas Luhut.
Indonesia juga mampu mengendalikan inflasi masih di bawah 3%. Bahkan saat ini Indonesia juga mampu mencatatkan surplus ekspor hingga 44 kali secara berturut-turut, pertama dalam sejarah Indonesia. Begitu pula dengan current account atau selisih ekspor dan impor RI yang kini surplus.
“Itu yang membuat rupiah kita di tengah-tengah terpaan naiknya The Fed misalnya tidak terlalu banyak terpengaruh. Cadangan devisa kita yang terbesar sepanjang masa US$ 146 miliar kalau saya tidak keliru dan tahun ini, tahun depan, mungkin kita akan bisa dekat ke US$ 200 miliar dolar,” terang Luhut.
Luhut menilai, kondisi ini dapat tercapai berkat kebijakan-kebijakan ekonomi yang dibuat oleh Jokowi beserta tim ekonominya yang menurut Luhut sangat hebat. Salah satu program yang menurutnya paling menonjol ialah hilirisasi. Program ini juga telah diakui dunia.
Bahkan, menurutnya sejumlah negara berkembang di Afrika kini mencontoh Indonesia dalam hal hilirisasi. Mereka juga sempat mempertanyakan keberanian Jokowi dalam menyetop ekspor daripada bahan mentah ke negara-negara maju.
“Saya jelaskan, kita masalah survival. Kita harus menikmati, rakyat Indonesia harus menikmati nilai tambah itu dan ini keberanian Pak Jokowi melakukan itu,” ujarnya.
Di samping itu, ia juga menyinggung tentang capaian Jokowi dalam membangun infrastruktur. Salah satu yang disinggungnya ialah Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Menurunnya, walaupun pada awalnya banyak kritik membanjiri, kini transportasi tersebut dinikmati oleh masyarakat.
“Sekarang semua orang menikmati. Tentu masih ada kurang di sana-sini, tidak mungkin itu seperti membalik tangan sendiri,” tuturnya.
Luhut juga menyinggung rencana besar pemerintahan saat ini dalam mendorong hilirisasi rumput laut atau seaweed. Menurutnya rencana ini menjadi salah satu rencana jangka menengah dan panjang sehingga membutuhkan konsistensi dan keberlanjutan.
“Tidak ada mungkin atau sedikit sekali bangsa ini yang tahu bahwa sekarang terjadi satu perubahan yang luar biasa. Ini program tidak jangka pendek, jangka menengah panjang,” kata Luhut.
Menurutnya, diskusi menyangkut pembangunan Indonesia membutuhkan diskusi yang berkelanjutan dan tidak mungkin selesai hanya dalam jangka waktu kepemimpinan Presiden Jokowi, bahkan presiden yang akan datang. Oleh karena itu menurutnya kontinuitas menjadi kunci.
Program ini harus dilanjutkan apabila ingin membuahkan hasil yang luar biasa, hilirisasi di banyak bidang ekonomi mulai dari sumber daya alam hingga investasi lainnya.