Jakarta, Purna Warta – Anggota Komisi I DPR RI Oleh Soleh meminta agar pemerintah Indonesia tidak perlu menanggapi keinginan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk merelokasi warga Gaza, salah satunya ke Indonesia. Oleh menegaskan Palestina harus diberikan kemerdekaan.
“Kita Indonesia nggak perlu menanggapi, dan tentunya Komisi I mendesak kepada pemerintah untuk membuat sebuah pernyataan menekan kepada bagaimana peran PBB dalam menghadapi isu-isu seperti ini,” kata Oleh kepada wartawan, Senin (20/1/2025).
Oleh mengatakan keinginan Donald Trump untuk merelokasi warga Palestina ke negara lain melanggar hukum internasional. Dia menegaskan hak berhak atas warga Gaza adalah negara Palestina.
“Komisi I menyarankan kepada Indonesia untuk tidak menanggapi. Karena itu udah melanggar undang-undang internasional, iya kan? Artinya mencampuri urusan negara lain, harusnya Palestina diberikan kemerdekaan, yang berhak terhadap Gaza kan Palestina,” katanya.
Oleh menambahkan bahwa yang terjadi di Gaza adalah genosida dan pelanggaran HAM. Dia menekankan warga yang tidak bersalah tewas dalam gempuran Israel di Gaza.
“Persoalan Gaza ini kan persoalan di mana di sana ada genosida dan pelanggaran HAM yang sangat esensi. Ya mencaplok negara lain yang dilakukan Israel, dan pembunuhan massal, pembunuhannya bukan lagi terhadap para militer Hamas tetapi sudah kepada ibu-ibu dan anak-anak dan meluluhlantakkan semua fasilitas, kan. Rumah sakit, tempat ibadah dan bahkan tempat pengungsian,” jelas Oleh.
Oleh meminta agar pemerintah Indonesia terus mendesak PBB untuk mengambil perannya terhadap situasi di Gaza. Oleh juga tidak setuju dengan keinginan Trump untuk merelokasi warga Gaza ke Indonesia.
“Nah ini sebenarnya yang harus mengambil perannya itu adalah PBB, kenapa PBB membiarkan hal ini. Dan tentunya terhadap statement Donald Trump yang diinisiasi oleh pemerintahan transisinya, ya Indonesia tidak sepakat,” tuturnya.
Oleh menekankan bahwa negara lain tidak berhak ikut campur urusan Palestina. Karena itu, kata dia, memberikan kemerdekaan untuk Palestina adalah sebuah keharusan.
“Kami memandang bahwa persoalan Gaza itu harus dikembalikan ke Palestina secara utuh, dan berikan kemerdekaan secara utuh lahir dan batin kepada warga Palestina dan tentunya negara lain tidak berhak untuk mencampuri persoalan keberadaan daripada warga Palestina,” katanya.
“Gaza ini wilayah yang diakui oleh dunia bahwa Gaza ini bagian daripada wilayah negara Palestina, tidak ada negara satu pun yang bisa mengintervensi terhadap kedaulatan satu negara,” lanjutnya.
Kabar mengenai rencana relokasi ini diungkapkan salah satu tim transisi Trump dalam wawancara dengan NBC News. Awalnya, pejabat tim transisi itu mengungkapkan utusan Trump untuk Timur Tengah Steve Witkoff berencana berkunjung ke jalur Gaza sebagai bagian dari upayanya menjaga kesepakatan gencatan senjata antara Israel-Hamas.
Salah satu hal yang disusun pihak Trump yakni merelokasi warga Gaza. Laporan NBC mengatakan pejabat tim transisi itu mengatakan pihaknya sedang berdiskusi untuk merelokasi 2 juta warga Palestina untuk sementara waktu ke sejumlah negara salah satunya Indonesia.
“Pertanyaan mengenai bagaimana membangun kembali Gaza masih menjadi pertanyaan, serta di mana sekitar 2 juta warga Palestina dapat direlokasi untuk sementara waktu. Indonesia, misalnya, merupakan salah satu negara yang sedang didiskusikan untuk mengetahui lokasi tujuan dari negara-negara tersebut,” kata pejabat transisi tersebut dalam laporan NBC News.
NBC News dalam laporan menyebutkan belum mengetahui apakah warga Gaza bersedia untuk pindah atau tidak. NBC mengatakan gagasan relokasi sangat kontroversial di kalangan warga Palestina dan sesama warga Arab. Dalam laporan berita itu juga disebutkan bahwa relokasi akan menjadi langkah pertama Israel yang memaksa mereka meninggalkan tanah mereka.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) juga telah merespons kabar tersebut. Kemlu menyatakan hingga saat ini pihaknya belum menerima informasi mengenai rencana relokasi tersebut.
“Pemerintah RI tidak pernah mendapatkan informasi apapun mengenai hal ini,” ujar Jubir Kemlu Rolliansyah Soemirat kepada wartawan.