Purna Warta — Kuburan Kyal Sin, seorang perempuan yang ikut berdemo atas kudeta Militer yang terjadi di Myanmar diduga dibongkar oleh Junta Myanmar di malam hari.
Wanita yang dikenal dengan nama Angel itu disebut tewas setelah polisi menembakkan peluru ke arah kepalanya.
Dia menjadi ikon gerakan protes anti-kudeta setelah tewas ditembak dengan memakai kaus bertuliskan “Everything will be OK”.
Seorang saksi dan media lokal mengatakan makam Kyal Sin di Mandalay dibongkar pada Jumat (5/3) dengan pengawalan polisi dan tentara.
Saksi mata mengatakan jasad Kyal Sin diangkat, diperiksa dan dikembalikan. Kemudian makam itu disegel kembali. Outlet berita independen Mizzima melaporkan hal yang sama.
Seorang juru bicara militer tidak menjawab panggilan untuk memberikan tanggapan. Reuters juga tidak dapat menghubungi polisi untuk dimintai komentar.
Media pemerintah sebelumnya mempertanyakan laporan yang menyebut pengunjuk rasa itu dibunuh oleh pasukan keamanan ketika mereka melepaskan tembakan untuk membubarkan demonstrasi pada hari Rabu. Mereka mengatakan penyebab kematian sedang diselidiki oleh “badan penegakan hukum”.
Seperti dikutip dari Reuters, seorang warga yang mengunjungi pemakaman pada hari Sabtu menunjukkan sebuah gambar semen yang telah mengering serta sarung tangan karet dan sepatu bot dibuang dan tampak berlumuran darah.
Seorang saksi mata yang tinggal di dekat kuburan mengaku melihat kuburan dibuka menggunakan alat-alat listrik pada Jumat malam oleh tim beranggotakan setidaknya 30 orang. Mereka datang dengan empat mobil dengan dikawal dua truk polisi serta dua truk tentara.
“Mereka mengeluarkan peti mati dan mengeluarkan mayatnya dan meletakkannya di bangku. Mereka bahkan meletakkan batu bata di bawah kepala,” kata saksi yang menolak disebutkan namanya.
“Mereka yang diduga dokter, memakai tutup pelindung melakukan sesuatu pada jasad itu, saya pikir mereka menyentuh kepala. Mereka mengambil sebagian kecil dari tubuh dan menunjukkannya satu sama lain,” katanya.
Reuters tidak dapat secara independen mengonfirmasi laporan tentang apa yang terjadi.
Dua orang lainnya mengatakan kepada Reuters bahwa mereka diperingatkan oleh penduduk setempat untuk tidak memasuki pemakaman pada hari Jumat karena polisi dan militer berada di dalam untuk menggali kuburan Kyal Sin.
Reuters juga tidak dapat menghubungi keluarga Kyal Sin.
Baca juga: Militer Myanmar Kudeta Pemerintah, Aung San Suu Kyi Ditangkap