Kondisi Keuangan BUMN Farmasi Memburuk, Program Taskforce Diterjunkan untuk Pemulihan

bumn

Jakarta, Purna Warta – Perusahaan farmasi BUMN saat ini tengah menghadapi tantangan besar dengan mencatatkan kerugian yang signifikan pada tahun 2023.

PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF) adalah dua contoh utama dari perusahaan yang mengalami kerugian drastis, mengindikasikan kondisi “sakit” di sektor ini.

Baca juga: Layanan Top Up Game Online yang Terafiliasi Judi Akan Ditutup oleh Satgas

PT Kimia Farma Tbk mencatatkan kerugian sebesar Rp 1,8 triliun pada tahun 2023, melonjak lebih dari 10 kali lipat atau 1.345,3% dibandingkan dengan kerugian sebesar Rp 126 miliar yang dilaporkan pada tahun 2022. Sementara itu, PT Indofarma Tbk mengalami kerugian sebesar Rp 605 miliar pada tahun 2023, meningkat dari Rp 428 miliar di tahun sebelumnya.

Menanggapi situasi ini, Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Shadiq Akasya, mengungkapkan bahwa Kementerian BUMN sebagai pemegang saham mayoritas telah membentuk tim taskforce untuk mempercepat pemulihan keuangan dan operasional di kelompok Biofarma.

“Kementerian BUMN telah membentuk tim taskforce yang dipimpin oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, dan Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo,” ujar Shadiq dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta Selatan, pada Rabu, 19 Juni 2024.

Shadiq menjelaskan bahwa taskforce ini dibagi menjadi dua fokus utama. Yang pertama adalah restrukturisasi keuangan, yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi finansial perusahaan. Fokus kedua adalah reorientasi bisnis, yang melibatkan pembenahan dan penyelarasan operasi di berbagai lini bisnis.

“Taskforce ini telah aktif sejak Oktober 2023 dan terus berupaya memperbaiki struktur keuangan perusahaan,” jelas Shadiq.

Dalam rincian lebih lanjut, Shadiq menjelaskan bahwa taskforce pertama bertanggung jawab untuk menata kembali struktur kredit jangka pendek dan panjang, termasuk reconditioning atau penyesuaian kondisi kredit dari sisi suku bunga serta rescheduling atau penjadwalan ulang utang yang akan jatuh tempo.

Baca juga: Partai Golkar Resmi Dukung Bobby Nasution di Pilgub Sumut 

Untuk taskforce kedua, tim ini fokus pada pengembangan dan penataan produk, perbaikan fasilitas produksi, integrasi rantai pasokan, serta penyertaan modal negara (PMN) sebagai bagian dari strategi pemulihan.

Dengan langkah-langkah ini, Kementerian BUMN berharap dapat mengembalikan stabilitas dan kesehatan keuangan perusahaan farmasi pelat merah, yang sangat penting dalam mendukung ketahanan sektor kesehatan nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *