Jakarta, Purna Warta – Upah Minimum Kota Bekasi pada tahun 2025 tercatat sebagai yang terbesar di Indonesia, mencapai Rp 5.690.752. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan UMK DKI Jakarta sebesar Rp 5.397.761 dan Karawang sebesar Rp 5.599.593. Menunjukkan meningkatnya kondisi ekonomi di Bekasi.
Baca juga: Kenaikan Harga Jual Eceran Rokok di Tahun 2025 dan Dampaknya pada Industri
“Bekasi kembali menempati posisi pertama daerah dengan upah minimum tertinggi untuk kedua kalinya sejak tahun lalu. Adapun tahun ini pemerintah menetapkan upah minimum naik sebesar 6,5%.”
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Kota Bekasi pada tahun 2023 mencapai 5,43%, meningkat dibandingkan tahun 2022 yang berada di angka 4,96%. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang stabil, didukung oleh berbagai sektor ekonomi.
Jumlah angkatan kerja Kota Bekasi pada Agustus 2024 tercatat sebanyak 2,06 juta orang, naik 19,93 ribu dibanding Agustus 2023. Penduduk yang bekerja mencapai 1,24 juta orang, meningkat 30,67 ribu orang dibanding tahun sebelumnya.
Namun, “Sebanyak 0,78 juta orang (62,73%) bekerja pada kegiatan formal, turun sebanyak 26,22 orang jika dibandingkan Agustus 2023.”
Di sisi lain, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Agustus 2024 tercatat sebesar 7,82%, sedikit meningkat dari 7,80% pada Agustus 2023. Mayoritas pengangguran berasal dari lulusan SMA Umum dan SMA Kejuruan, masing-masing sebesar 32,45 ribu orang dan 29,55 ribu orang.
“Kegiatan perdagangan, perhotelan, dan restoran menjadi penunjang utama ekonomi Bekasi,” menurut data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Sejak tahun 1978, pusat-pusat perdagangan telah berkembang, dimulai dari kawasan sepanjang Jalan Ir H. Juanda hingga Terminal Bekasi. Pada 1993, kawasan perdagangan meluas ke sepanjang Jalan Ahmad Yani, yang kemudian disusul oleh pertumbuhan pesat di Jalan KH Noer Ali, Kranji, dan Kota Harapan Indah.
Hingga kini, Kota Bekasi memiliki banyak pusat perbelanjaan modern seperti Grand Mall Bekasi, Grand Galaxy Park, Summarecon Mal Bekasi, dan Grand Metropolitan Mall.
Selain itu, kawasan industri di Bekasi juga menjadi mesin pertumbuhan ekonomi utama. Lokasi industri seperti di Rawa Lumbu dan Medan Satria mendukung sektor pengolahan sebagai sektor unggulan kota ini.
Dalam aspek transportasi, Kota Bekasi menyediakan berbagai moda angkutan. Untuk rute antarkota dan dalam kota, tersedia bus yang menghubungkan Bekasi dengan daerah lain, termasuk KRL Commuter Line jurusan Jakarta Kota untuk mendukung warga Bekasi yang bekerja di Jakarta.
Baca juga: Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis Mulai Februari 2025: Langkah Preventif untuk Indonesia Sehat
Angkutan dalam kota didominasi oleh minibus atau KOASI (Koperasi Angkutan Bekasi), yang melayani rute dari Terminal Bekasi ke berbagai perumahan di kota ini. Selain itu, ojek menjadi sarana transportasi yang banyak digunakan untuk jarak pendek, didukung oleh meningkatnya jumlah kendaraan bermotor. Becak juga masih digunakan di area perumahan untuk perjalanan singkat.
Dengan kombinasi pertumbuhan ekonomi yang stabil, peningkatan upah minimum, serta sektor perdagangan dan industri yang terus berkembang, Kota Bekasi menunjukkan peran strategis sebagai pusat ekonomi di wilayah Jawa Barat.