Sumenep, Purnawarta – Pelayaran kapal Baruna Jaya Raya dari Banyuwangi ke Pulau Sapeken, Sumenep gagal akibat tenggelam.
Pada Rabu (1/3/2023) sekitar pukul 14.00 WIB, KM Baruna Jaya Raya berangkat dari Pelabuhan Pantai Boom Banyuwangi. Kapal ini bermuatan semen dan sembako.
Ada tujuh orang di KM Baruna Jaya Raya. Mereka adalah nakhoda, empat anak buah kapal (ABK) dan dua penumpang. Kapal tersebut seharusnya tiba di Pulau Sapeken pada Kamis (2/3/2023).
Namun kenyataan berkata lain. Saat sampai di titik koordinat 7° 42′ 43.89” S – 114° 55′ 28.22”, KM Baruna Jaya mengalami masalah. Papan di bagian kanan as baling-baling atau buritan bawah kanan kapal pecah setelah dihantam ombak besar. Air laut pun masuk ke dalam kapal.
Melihat air laut yang tak terbendung, tujuh orang di atas kapal bersiap menghadapi kemungkinan terburuk. Mereka mulai memakai pelampung dan merakit papan.
Apa yang tak diinginkan pun terjadi. Kamis (2/3/2023) sekitar pukul 06.00 WIB, KM Baruna Jaya Raya tenggelam.
Untungnya, tujuh awak kapal sudah bersiap. Mereka naik ke atas papan rakit yang telah dibuat sebelumnya. Sehingga mereka tak ikut tenggelam.
Mereka lalu terombang-ambing di tengah lautan. Mereka pasrah ke mana arus atau ombak akan membawa.
Sementara di Pulau Sapeken, pihak keluarga mulai cemas. Sebab hingga Jumat (3/3/2023), KM Baruna Jaya Raya hilang kontak. Sehingga upaya pencarian mulai dilakukan, baik oleh warga sekitar maupun Basarnas.
KN (Kapal Negara) SAR 249 Pemadi Basarnas tiba di perairan Sapeken pada Sabtu (4/3/2023) sekitar pukul 07.00 WIB untuk melakukan pencarian. Setelah melakukan koordinasi, tim operasi Kantor SAR Surabaya bertolak dari Pulau Sapeken menuju ke area pencarian KM Baruna Jaya Raya, dengan luas area sekitar 137 mil laut.
“Area pencarian KM Baruna Jaya Raya ini luas. Lokasinya terletak di sebelah tenggara Pulau Sapeken, atau di sebelah utara Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat,” ujar Kepala Kantor SAR Surabaya Muhamad Hariyadi dalam siaran pers yang diterima detikJatim, Sabtu (4/3/2023).
Tujuh awak KM Baruna Jaya Raya ditemukan setelah tiga hari terombang-ambing di lautan. Tapi bukan oleh warga maupun tim operasi Kantor SAR Surabaya.
Mereka ditemukan oleh nelayan asal Tanjung Luar, Kecamatan Keruak, Lombok Timur pada Sabtu (4/3/2023) sekitar pukul 17.00 WIB. Mereka lalu dibawa menuju Pelabuhan Tanjung Luar.
Kabar baik tersebut kemudian sampai ke keluarga dan pihak terkait lainnya. Pihak keluarga pun bergegas menjemput mereka dengan menggunakan speed boat dari Pelabuhan Sapeken menuju Lombok Timur.
“Pihak keluarga ngotot untuk melakukan penjemputan sendiri,” kata Camat Sapeken Aminullah.
Minggu (5/3/2023) pagi, tujuh awak KM Baruna Jaya Raya dibawa pulang dan tiba di kampung halaman sekitar pukul 14.00 WIB. Mereka disambut tangis haru keluarga.
“Alhamdulillah 5 orang ABK dan 2 orang penumpang korban KM Baruna Jaya Raya telah sampai dengan selamat di Sapeken,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sumenep Wahyu Kurniawan Pribadi.
Sesaat setelah turun dari speed boat, mereka langsung diserahkan kepada keluarga masing-masing. Penyerahan dilakukan langsung camat setempat.
Forkopimka menyampaikan rasa terimakasihnya yang mendalam kepada semua relawan khususnya para nelayan yang telah membantu awak kapal Baruna Jaya Raya yang tenggelam.