Ketum PBNU Sampaikan Belasungkawa atas Wafatnya Ismail Haniyeh, Serukan Terus Dukung Palestina

ketum PBNU belasungkawa

Jakarta, Purna Warta – Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas, dilaporkan tewas akibat serangan di Teheran, Iran. Ketum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, mengungkapkan belasungkawa serta dukungan kepada rakyat Palestina.

Baca juga: Imam Besar Masjid Istiqlal Mengecam Israel atas Pembunuhan Terhadap Ismail Haniyeh 

“Atas nama PBNU, saya menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya Ismail Haniyeh,” Ketum PBNU itu dalam pernyataan tertulis pada Kamis (1/8/2024).

Gus Yahya menegaskan bahwa pernyataan ini didasari atas kemanusiaan dan tidak terkait dengan afiliasi politik mana pun. Ia juga menyuarakan dukungan bagi Palestina.

“Kami tetap mengakui otoritas Palestina sebagai wakil resmi rakyat Palestina, menyerukan penghentian kekerasan, dan mendukung rakyat Palestina atas dasar kemanusiaan, tanpa memandang latar belakang politik,” jelasnya.

Hamas menduga bahwa kematian Ismail Haniyeh disebabkan oleh serangan agen Israel di tempat tinggalnya di Teheran. Pembunuhan ini terjadi setelah serangan udara Israel di Beirut, Lebanon, yang menewaskan seorang komandan Hizbullah pada Selasa sebelumnya.

“Gerakan Perlawanan Islam Hamas berduka cita atas kehilangan besar ini, seorang pemimpin dan martir, Ismail Haniyeh, yang tewas akibat serangan Zionis di kediamannya di Teheran,” kata Hamas dalam pernyataannya pada Rabu (31/7/2024), seperti dilaporkan oleh Al Jazeera.

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, juga mengutuk keras pembunuhan ini, menyebutnya sebagai tindakan pengecut dan berbahaya. “Presiden mengajak seluruh rakyat Palestina untuk bersatu, bersabar, dan tabah menghadapi pendudukan Israel,” menurut laporan WAFA.

Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Hussein al-Sheikh, turut mengecam pembunuhan Haniyeh dengan tegas. “Kami mengutuk keras pembunuhan kepala Biro Politik, pemimpin nasional, Ismail Haniyeh,” katanya.

Baca juga: Pezeshkian: Iran Tidak Akan Lupakan Bantuan Tiongkok Lawan Sanksi AS

“Kami menganggap ini sebagai tindakan pengecut, dan hal ini memperkuat tekad kami untuk terus menghadapi pendudukan, serta pentingnya mencapai persatuan di antara faksi-faksi Palestina,” tambahnya.

Sehari sebelumnya, Haniyeh diketahui telah bertemu dengan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dan Presiden Iran, Masoud Pezeshkian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *