Jakarta, Purna Warta – Kereta tanpa rel otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) di Ibu Kota Nusantara (IKN) akan dikembalikan ke China setelah melalui proses penilaian dan evaluasi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa teknologi kereta tersebut belum dapat berfungsi optimal.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Rahardjo, menjelaskan bahwa ART merupakan hasil kerja sama antara Otorita IKN (OIKN) dan Norinco, dengan partisipasi dari CRRC Qindao Sifang, produsen perkeretaapian asal China. Dalam hal ini, Kemenhub hanya berperan sebagai fasilitator perizinan untuk uji coba ART di IKN.
“Kementerian Perhubungan memfasilitasi uji coba ART sebagai alternatif moda transportasi di IKN. Namun, yang berwenang mengevaluasi kelayakan ART adalah Otorita IKN, sesuai dengan MoU antara OIKN dan Norinco, yang melibatkan CRRC Qindao Sifang,” kata Budi dalam pernyataan resminya, Rabu (12/11/2024).
Setelah menjalani uji coba selama sekitar dua bulan, OIKN menyimpulkan bahwa teknologi autonomous atau kendali otomatis tanpa pengemudi pada kereta tersebut belum dapat berfungsi sesuai kebutuhan.
“Hasil evaluasi OIKN menunjukkan bahwa sistem autonomous ART belum berjalan dengan baik di IKN,” jelas Budi.
Dengan hasil yang tidak sesuai ekspektasi, OIKN memutuskan untuk mengembalikan ART ke pihak vendor. Keputusan ini, menurut Budi, adalah langkah tepat karena pemerintah tidak mengalami kerugian finansial.
“Kami semua sepakat bahwa untuk IKN, kita membutuhkan yang terbaik. Jika ART belum memenuhi standar evaluasi OIKN, itu bukan masalah. Negara tidak dirugikan, karena seluruh pembiayaan uji coba ditanggung oleh vendor,” pungkasnya.