Jakarta, Purna Warta – Kecelakaan kereta api masih kerap terjadi jika melihat beberapa waktu ke belakang. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam hal ini terus mencari solusi untuk mencegah terjadinya hal tersebut. Kemenhub meyakini permasalahan sinyal seringkali jadi penyebab dari kecelakaan kereta api.
Seperti misalnya kecelakaan yang melibatkan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya yang dipicu permasalahan sinyal. Menanggapi hal tersebut, Direktur Prasarana Perkeretapian Djarot Tri Wardhono mengatakan pemerintah sudah membangun jalur ganda atau double track di Cicalengka dan ditargetkan rampung tahun ini. Selain itu sistem persinyalan juga akan diubah menjadi elektrik.
“Jadi kalau untuk yang Cicalengka untuk tahun ini insya Allah kita selesaikan, di bulan Juli untuk sinyal elektriknya dan mekanik, dan juga termasuk double track,” kata Djarot dalam acara Ngobrol Santai Upaya Peningkatan Keselamatan di Sektor Perkeretaapian, Senin (26/2/2024).
Dia bilang memang perlintasan kereta api Indonesia masih menggunakan sistem mekanik. Meski begitu, pihaknya telah membuat roadmap terkait pengalihan pembangunan sinyal elektrik tersebut.
“Kami membuat roadmap terkait dengan pengalihan pembangunan sinyal elektrik dari persinyalan mekanik. Sebetulnya antara mekanik elektrik fungsinya sama, menjaga keselamatan,” jelasnya.
Sementara itu, Plt Direktur Keselamatan Perkeretaapian Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Yuwono Wiarco pihaknya telah mengadakan rapat dengan sejumlah pihak terkait permasalahan tersebut. Di antaranya, Direktorat Prasarana, Direktorat Keselamatan, hingga Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
“Terkait kejadian ini, tadi pagi pukul 9 pagi kita sudah rapat melibatkan KNKT, Direktorat prasarana, Direktorat Keselamatan dengan pihak terkait membahas hal tersebut melakukan tindak lanjut. Beberapa tindak lanjut dalam rapat tadi juga kita sepakati dan akan kita laksanakan,” kata Yuwono.
Pihaknya juga telah menerima masukan KNKT. Yuwono bilang KNKT mendorong DJKA untuk melakukan ramcheck, seperti mengecek sistem persinyalan.
Persoalan sistem sinyal ini, Yuwono menyebut akan menambah sistemnya dengan sistem elektrik. Melansir dari laman DJKA, sinyal elektrik adalah isyarat lampu seperti halnya lampu lalu lintas untuk mengatur jalan/ tidak jalannya kereta api.
Sementara, sinyal mekanik adalah perangkat sinyal yang digerakan secara mekanik, disini ada papan/lengan semapur yang dinaikan atau diturunkan untuk memberi perintah kepada masinis kereta api. Sistem sinyal mekanik ini masih digunakan dalam perlintasan di Bandung, Jawa Barat.
“Khususnya berdampingan antara sinyal elektrik dan juga sinyal mekanik untuk memastikan keandalan. Itu juga sudah kita tampung, kita akan dijadwalkan kegiatan itu,” jelasnya.
Rencananya Kemenhub akan berusaha memperbanyak sinyal elektrik di setiap rel kereta api yang ada di Indonesia.