Kemenhub Galakkan Program Revitalisasi Terminal, Ajak Pemda dan Dishub Proaktif

Jakarta, Purna Warta – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggalakkan program revitalisasi terminal serta mengajak pemerintah daerah (pemda) dan Dinas Perhubungan di setiap kota untuk proaktif.

Sebagai contoh, Kemenhub mengajak pemerintah daerah (pemda) dan Dinas Perhubungan Kota Bandung untuk proaktif dalam program revitalisasi Terminal Cicaheum Bandung. Langkah itu diyakini bisa mengurai sejumlah permasalahan transportasi yang ada di Kota Bandung.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, saat ini, kondisi jalan di Kota Bandung sangat macet karena banyak masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi. Selain itu, persepsi masyarakat terhadap terminal yang kurang baik seperti kondisi yang kumuh dan banyak preman.

“Karena itu, Pemda dan Dinas Perhubungan Kota Bandung harus proaktif menindaklanjuti program revitalisasi ini. Sebab jika tidak, dana yang sudah disiapkan tidak bisa dimanfaatkan dengan baik,” kata Budi Karya dalam keterangan tertulis, Minggu (4/2/2024).

Hal tersebut diungkapkan olehnya saat meninjau Terminal Tipe A Cicaheum, Bandung, hari ini. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Direktur Prasarana Perhubungan Darat Toni Tauladan, Direktur Angkutan Perhubungan Darat Suharto, Setditjen Perhubungan Darat Amir, dan Kepala BPTD Jawa Barat Fahmi.

Budi menjelaskan program revitalisasi Terminal Cicaheum Bandung bakal segera dijalankan oleh Kemenhub. Namun saat ini, prosesnya masih menunggu penyelesaian penyerahan aset dari pemda Jabar ke pihak Kemenhub.

“Kita lihat kondisi Terminal Cicaheum Bandung saat ini kurang representatif. Oleh karenanya, saya minta kepada Pemda Jabar untuk menyerahkan aset (Terminal Cicaheum) kepada Kementerian Perhubungan agar kami segera merencanakan. Insyaallah, akhir tahun ini atau tahun depan akan membangun sama baiknya dengan Terminal Leuwipanjang,” ungkapnya.

Dia mengatakan dengan dilakukannya revitalisasi maka teriminal akan memiliki pelayanan yang lebih baik. Hal itu mampu mendorong masyarakat untuk mau datang ke terminal dan memanfaatkan moda transportasi umum.

Lebih lanjut, kata Budi, pemerintah mendapatkan bantuan dana dari World Bank untuk meningkatkan kualitas infrastruktur transportasi di sejumlah kota, di antaranya Medan dan Bandung.

Sementara untuk anggaran peningkatan kualitas layanan transportasi di Bandung Raya sebesar Rp 1,3 triliun. Anggaran tersebut tidak hanya untuk sarana transportasi saja, melainkan juga untuk pembangunan infrastruktur seperti halte dan jalur khusus sepanjang kurang lebih 20 km.

“Dengan adanya bantuan tersebut, kita memiliki ruang fiskal yang memadai. Kita juga akan mendapatkan bantuan 462 armada bus listrik dari World Bank,” tambahnya

Budi menjelaskan melalui program tersebut paling tidak ada ada 20 rute yang melintas di Kota Bandung. Kehadiran 20 rute itu yang dinilai mampu mengurai kemacetan di Kota Bandung.

Kota Bandung akan menjadi contoh dan evaluasi bagi Kemenhub ke depannya untuk kemudian merevitalisasi seluruh terminal yang ada di semua kota Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *