Jakarta, Purna Warta – Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) pada Sekretariat Jenderal Kementerian Agama, Ruchman Basori, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah beasiswa, termasuk bagi para santri penghafal Al-Qur’an.
Baca juga: Wali Kota Tangsel Pangkas Anggaran hingga Rp 200 Miliar demi Efisiensi
Hal ini disampaikan Ruchman saat memberikan Sosialisasi Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Kemenag di Pondok Pesantren (PP) Bahrul Ulum, Jombang. Alumni IAIN Walisongo Semarang ini mengunjungi dua pesantren, yaitu PP Muhajirin III Bahrul Ulum dan PP Al Mubtadien Bahrul Ulum yang diasuh oleh Nyai Hj. Maslahatul ‘Ammah.
Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) merupakan program kolaborasi antara Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan Kementerian Agama. Sejak berjalan pada tahun 2022, program ini menyediakan berbagai skema beasiswa, termasuk beasiswa umum, beasiswa prestasi, beasiswa target, serta Bantuan Penyelesaian Pendidikan (BPP) S3.
“Para santri sebagai calon pemimpin bangsa harus mendapatkan layanan pendidikan yang unggul melalui layanan beasiswa,” ujar Ruchman Basori, sebagaimana dilansir laman Kemenag, Sabtu (15/2/2025).
Lebih lanjut, Ruchman menjelaskan bahwa para santri dapat mengakses beasiswa S1 melalui jalur umum, jalur prestasi, dan jalur beasiswa target, yang salah satunya adalah Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB).
Salah satu kategori beasiswa juga diperuntukkan bagi penghafal Al-Qur’an. “Santri yang menguasai hafalan 10 Juz dapat mengambil beasiswa S1 jalur prestasi. Persiapkan diri kalian dengan baik dari mulai TOEFL IPT, kemampuan akademik, daya tahan, dan daya juang hingga lolos tes seleksi BIB Kemenag,” jelasnya.
“Para santri lulusan Madrasah Aliyah, Mu’adalah Pesantren, atau Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Tingkat Ulya dapat melanjutkan studi ke jenjang S1 dengan BIB Kemenag,” sambungnya.
Pengasuh PP Al Muhajirin III sekaligus Kepala Madrasah Aliyah Bahrul Ulum, KH Abdul Latif Malik, menegaskan bahwa peluang beasiswa ini sudah tersedia, tinggal bagaimana para santri mempersiapkan diri dengan semangat untuk mengikuti seleksi.
“Saat ini sudah ada beberapa santri yang diterima di Universitas Indonesia dengan mengantongi LoA, tinggal tes seleksi BIB Kemenag,” tutur Gus Latif.
Baca juga: KPK: Pemberian Hadiah dari Orang Tua Siswa ke Guru Berpotensi Gratifikasi
Sementara itu, Pengasuh PP Al Mubtadien Bahrul Ulum, Maslahatul ‘Ammah, S.Ag., S.Q., M.A., mengapresiasi langkah Kemenag yang aktif melakukan sosialisasi beasiswa ke pondok pesantren.
“Ini kesempatan emas, agar para santri maju dan bisa berdaya saing dengan para siswa lainnya di tanah air untuk mendapatkan beasiswa,” kata Ning Lahah, sapaan akrabnya.
Ia juga menambahkan bahwa saat dirinya masih menempuh pendidikan S1, peluang beasiswa belum sebanyak saat ini. “Pada saat saya kuliah S1, belum banyak beasiswa, saat ini berbagai beasiswa telah ditawarkan. Sekarang tergantung kepada para santri untuk memanfaatkannya, studi pada perguruan terbaik di dalam dan luar negeri,” ujar alumni IIQ Jakarta tersebut.