Jakarta, Purnawarta – Sebuah nasihat diberikan oleh Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo kepada sejumlah santri di Jawa Tengah supaya berhati-hati terhadap kampanye gelap atau black campaign menjelang tibanya ajang politik. Kampanye gelap adalah cara untuk memecah belah bangsa Indonesia.
“Oleh karena itu tentunya kita mengingatkan kepada seluruh masyarakat, khususnya para santri untuk betul-betul berhati-hati. Jadi saring sebelum sharing. Sehingga kemudian hal-hal yang bisa memecah belah bangsa, memecah belah persatuan itu harus dihindari,” tutur Sigit dalam keterangannya saat hadir di Pesantren Subhanul Wathon, Magelang, Jawa Tengah, Minggu, (21/5/2023).
Upaya kampanye gelap kerap kali ditemukan di beberapa wilayah terlebih menyasar pada kaum-kaum muda yang baru saja memiliki hak untuk memilih. Sigit pun berujar bahwa telah membentuk tim untuk menangani hal itu hingga isu hoaks pada Pemilu 2024.
“Tentunya kita telah membentuk tim dan tadi juga kita akan kerjasama dengan RMI untuk memantau terhadap potensi-potensi hoaks yang ada. Kita juga kerja sama dengan Kominfo untuk kemudian mengambil langkah-langkah terkait hal-hal seperti itu,” ungkap Sigit.
Kepada para Santri, Jenderal bintang empat itu menegaskan bahwa siapapun pemimpinnya yang akan dipilih oleh masyarakat Indonesia nantinya. Tidak menjadi masalah, asalkan tetap menjaga nilai satu kesatuan bangsa.
“Tentunya siapapun pemimpinnya. Sekali lagi, siapapun pemimpinnya, yang namanya persatuan dan kesatuan di atas segalanya. Karena siapapun pemimpinnya membutuhkan persatuan dan kesatuan masyarakat, persatuan dan kesatuan bangsa, untuk menjalankan program-program nasional kedepan. Serta, menghadapi tantangan global yang penuh ketidakpastian,” kata Sigit menegaskan.
Pada kesempatan itu pula, Sigit juga diberi kesempatan untuk memberikan materi kepada sejumlah santri. Dalam pembahasannya ia menuturkan tantangan pesantren dalam menangani tindak radikalisme.
“Tentu ini sangat sesuai dengan program kepolisian, yang juga tentunya kita selalu ingin menjaga yang namanya 4 pilar, yang namanya toleransi, dan kehidupan yang bhinneka tunggal ika,” tuturnya.
Menurut Sigit, menjaga dan mengawal serta mempertahankan semangat persatuan dan kesatuan Negara Indonesia adalah hal mendasar yang harus dijaga oleh seluruh elemen masyarakat.
Mengingat, Sigit menegaskan bahwa, persatuan dan kesatuan serta keberagaman, merupakan kekuatan utama Bangsa Indonesia untuk menghadapi seluruh tantangan yang ada.
“Karena memang, kekuatan bangsa kita adalah kekuatan keberagaman. Yang kalau kita kelola, ini tentunya akan bisa menghantarkan Indonesia menjadi Indonesia maju, Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang kita cita-citakan bersama menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Sigit.
Itulah materi dan pesan moral yang disampaikan oleh Kapolri bagi kaum muda khususnya para santri yang kental akan budaya keislamannya.