Jakarta, Purna Warta – Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memastikan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di sektor perkeretaapian tepat sasaran guna mendukung efisiensi transportasi massal dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan pentingnya subsidi BBM untuk pengembangan moda kereta api yang hemat energi, ramah lingkungan, dan aman.
Kuota subsidi BBM untuk KAI pada 2024 mencapai 196.653 kiloliter (KL), dengan alokasi terbesar untuk kereta penumpang (172.849 KL) dan angkutan barang komoditas seperti peti kemas, semen, dan batu bara. Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan kereta api jauh lebih efisien dibanding moda transportasi darat lainnya. Sebagai contoh, pengangkutan batu bara 3.000 ton sejauh 409 km menggunakan kereta hanya membutuhkan 4.629 liter BBM, sementara truk memerlukan 22.125 liter.
Saat ini, kereta angkutan barang baru mencakup 2% total angkutan darat di Indonesia. Namun, KAI terus mendorong pertumbuhan layanan ini dengan catatan positif pada Januari-Oktober 2024, di mana volume angkutan barang meningkat 9,14% menjadi 57,14 juta ton dibanding periode yang sama pada 2023. Batu bara mendominasi dengan kontribusi 80,12%.
Di sisi penumpang, KAI melayani 378,99 juta penumpang hingga Oktober 2024, mencatatkan peningkatan performa keberangkatan tepat waktu hingga 97,95%. Dukungan subsidi BBM membantu KAI mengurangi kemacetan, polusi, dan kerusakan infrastruktur jalan, sekaligus memperkuat daya saing ekonomi nasional.
“KAI berkomitmen mendukung efisiensi dan keberlanjutan ekosistem transportasi di Indonesia,” tutup Anne.