Jakarta, Purnawarta – Gempa berkekuatan 5,6 magnitudo yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, telah memakan banyak korban. Kabarnya, per tanggal 23/11 kemarin, korban jiwa mencapai 271 orang.
“Kami sudah mengidentifikasi, mencocokkan data dengan Kemenkes di semua RS dan puskesmas yang sudah betul-betul ada jenazahnya tercatat 271 jenazah,” ujar Kepala BNPB Suharyanto dalam konferensi pers, Rabu (23/11/2022).
Diberitakan sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta pemerintah daerah (pemda) yang wilayahnya tergolong rawan gempa menyiapkan sistem peringatan dini (early warning system). Hal ini bertujuan mencegah korban dalam jumlah besar.
“Lebih pada kesiapan pemerintah daerah untuk menghadapi setiap kemungkinan, dan masyarakat supaya diedukasi untuk daerah gempa itu diberikan semacam ‘early warning’, aba-aba yang apabila akan terjadi gempa,” kata Ma’ruf seperti dilansir Antara, Rabu (23/11/2022).
“(Peringatan awal) ini yang seperti tsunami sudah mulai ada ya, kita minta itu ada tanda-tanda semacam peringatan, tanda peringatan,” imbuhnya.
Gempa bumi di Cianjur tersebut menjadi bahan evaluasi semua pihak terkait, khususnya lembaga-lembaga yang memprediksi dan meneliti seputat bencana alam.