Makassar, Purna Warta – Jusuf Kalla (JK), Ketua Dewan Kehormatan Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (BPP-KKSS), mengungkapkan kekhawatiran terhadap pengaruh sponsor politik dari perusahaan China di Indonesia.
Dalam acara Pertemuan Saudagar Bugis-Makassar (PSBM) ke-24 di Hotel Four Point Makassar, JK menyampaikan bahwa situasi ini membuka peluang bagi China untuk menguasai dunia usaha di Indonesia.
Menurut JK, pergeseran ini terjadi karena dalam konteks pemilihan kepala daerah, diperlukan dana yang besar. Namun, sponsor politik yang mampu memberikan dukungan finansial besar kebanyakan berasal dari perusahaan China. Hal ini menyebabkan dominasi perusahaan China dalam dunia usaha di Indonesia meningkat secara signifikan.
“Kini, mayoritas pengusaha dalam proyek-proyek daerah adalah dari China. Di mana pun,” ujar JK, menyoroti perubahan tersebut.
JK menambahkan bahwa dalam dinamika politik saat ini, kekuatan dan uang menjadi penentu utama, yang mengakibatkan orang-orang yang memiliki kekuasaan dan kekayaan menjadi lebih diuntungkan dalam ajang politik. Dalam konteks ini, menurut JK, peluang bagi individu yang berpotensi untuk memimpin sebagai gubernur menjadi semakin terbatas, karena dominasi kekuasaan dan uang mengungguli kemampuan dan kecerdasan.
Pernyataan JK mencerminkan keprihatinan terhadap arah politik dan ekonomi Indonesia, di mana pengaruh perusahaan China dalam politik dan bisnis dapat mengubah lanskap ekonomi dan politik secara substansial.