Jakarta, Purna Warta – Indonesia telah menepis laporan rencana relokasi warga Gaza ke negara tersebut. Roy Soemirat, juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, mengatakan pada hari Selasa bahwa Jakarta “dengan tegas membantah” laporan tersebut. “Pemerintah Indonesia tidak pernah menerima informasi apa pun terkait hal ini.” Katanya.
Baca juga: Hamas Tegaskan Komitmennya terhadap Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza dengan Israel
Pemerintah Indonesia juga menolak spekulasi apa pun tentang masalah tersebut tanpa informasi konkret, katanya. Upaya relokasi warga Gaza hanya akan mendukung pendudukan ilegal Israel atas wilayah Palestina, tambahnya.
“Indonesia tetap teguh pada posisinya bahwa setiap upaya untuk merelokasi penduduk Gaza tidak dapat diterima.”
“Indonesia telah mempertahankan komitmennya untuk mendukung pemulihan Palestina melalui bantuan kemanusiaan dan upaya diplomatik.” Jakarta berkomitmen pada “kedaulatan Palestina” dan “hak teritorial.”
Gagasan tentang apa yang disebut “migrasi sukarela” penduduk Gaza pertama kali dipromosikan selama pemerintahan Biden oleh menteri sayap kanan Israel. Namun, gagasan itu ditolak dengan tegas oleh masyarakat internasional, terutama negara-negara Arab yang mengadvokasi hak teritorial Palestina.
Tim transisi Donald Trump, yang dipimpin oleh utusan Asia Baratnya Steve Witkoff, sedang mempertimbangkan kembali rencana untuk merelokasi penduduk Gaza ke negara lain. Witkoff mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang dipertimbangkan untuk rencana tersebut.
Baca juga: Presiden Iran Ucapkan Selamat kepada Warga Gaza atas Kemenangannya
Para kritikus meyakini bahwa rencana relokasi pengungsi akan memberi rezim Israel alasan yang dibutuhkannya untuk mengusir paksa warga Palestina dari Gaza, dan mengisi kembali wilayah tersebut dengan pemukim Israel.
Kelompok perlawanan Palestina yang dipimpin oleh Hams mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan rezim Israel pada tanggal 15 Januari.